Pemerintah Kabupaten Kediri lewat Putri Candra Kirana mengajukan diri jadi tuan rumah turnamen antar klub sepak putri Indonesia Bengawan Cup IV 2018.
Bengawan Cup merupakan sarana kampanye sepak bola wanita yang diprakarsai komunitas Kaukus Anak Gawang sejak 2014.
Bersama klub dari berbagai daerah, Stadion Sriwedari di Surakarta, jadi titik kumpul kampanye setiap akhir tahun.
Meski bergulir mandiri, ajang ini selalu mendapat dukungan dari pemerintah lewat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta tidak ketinggalan juga dukungan dari otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, PSSI
“Dalam rangka mendukung kampanye sepak bola wanita di tanah air yang sudah tiga tahun terakhir dijalankan KAG lewat Bengawan Cup 2015, 2016, dan 2017, kami berkeinginan mengajukan diri jadi tuan rumah Turnamen Antar Klub Sepakbola Putri - Bengawan Cup IV 2018,” ujar Ketua Harian Candra Kirana FC, Ronny Halawane.
(Baca juga: Alberto Goncaves Nikmati Buah Kerja Keras bersama Keluarganya)
Menyikapi surat pengajuan tersebut, Koordinator Program KAG, Achmad Jaenuri, merespon positif.
Bukan semata-mata untuk kepercayaan yang diberikan, tapi juga untuk komitmen yang diperlihatkan Pemerintah Kabupaten Kediri, khusus Putri Candra Kirana kepada sepak bola wanita di tanah air.
“Sejak awal, bersama Putri Surakarta dan juga Pemerintah kota Surakarta, kami mencoba membangun komunitas di Bengawan Cup dengan semangat bersama-sama, untuk mendorong sepak bola putri di Indonesia. Kami memiliki harapan, semangat ini juga bisa menular ke daerah lain,” jelas Jaenuri.
Untuk memastikan semangat tetap terjaga, menyikapi surat pengajuan tuan rumah yang dilayangkan Putri Candra Kirana FC, KAG akan intens berkomunikasi dengan seluruh pihak untuk memastikan niat baik yang sudah ada tetap terjaga.
“Sebenarnya, bukan hanya untuk agenda 2018, untuk musim 2019 juga sudah ada yang mengajukan secara lisan. Tapi secara formal, baru surat dari Putri Candra Kirana yang sudah masuk ke kami. Sebelumnya terima kasih, semoga niat baik ini, bisa berjalan mulus, demi sepak bola wanita di tanah air yang lebih baik,” lanjutnya.
Sudah bergulir tiga musim, tercatat beberapa komunitas klub putri lahir di Bengawan Cup.
Dari Putri Surakarta, lanjuta Garda Siliwangi dan Putri Siliwangi FC Sukabumi, beberapa tim putri juga debut resmi di ajang ini.
Tim tersebut di antaranya Persijap Kartini, atau terakhir Football Plus Bandung dan Jakarta 69 yang dilatih oleh legenda Timnas putra Indonesia, Rochi Putiray.
Di luar semangat kebersamaan untuk sepak bola putri yang terus tumbuh seiring perjalanan Bengawan Cup, di tiga pelaksanaan terdahulu, tampil juara secara beruntun adalah klub senior asal Sleman, Putri Mataram.
“Setelah tiga tahun fokus di Jawa, kami ada rencana, tahun ini mulai melibatkan klub dari luar pulau Jawa. Beberapa komunikasi juga sudah mulai kami bangun,” tutup Jaenuri.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | superball.id |
Komentar