Jajaran Pelatih Timnas U-19 Indonesia sudah mulai mendapatkan bayangan kerangka tim.
Kabar tersebut cukup baik jelang tampil di Turnamen Segitiga menghadapi dua negara kuat yaitu Timnas U-19 Thailand (23/9/2018) dan Timnas U-19 China (25/9/2018) di Stadion Pakansari, Bogor.
Hal tersebut diungkapkan asisten pelatih Timnas U-19, Miftahudin Mukson usai anak didiknya melakoni laga uji coba lawan tim Liga 3 DIY, Sleman United di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (15/9/2018).
Pada uji coba tersebut, Timnas U-19 menurunkan dua tim berbeda pada babak pertama dan babak kedua.
"Jadi uji coba terakhir ini untuk melihat hasil latihan selama satu minggu kemarin. Artinya penguasaan bola dan attacking yang kita buat memang berbeda antara babak pertama dan babak kedua," ungkap Miftahudin seperti dikutip dari Tribunjogja.com.
"Mungkin karena kerangka tim ada di babak kedua, tapi saya menyampaikan apa yang selalu ditekankan oleh head coach, yaitu kalau bisa tim ini tidak ada gap. Untuk itu kita beri kesempatan yang sama pada semua pemain, tapi kembali lagi kualitas di atas lapangan yang kembali menentukan," imbuhnya.
(Baca Juga: Belum Ada Titik Terang dari Luis Milla, PSSI Minta Publik Bersabar Terkait Pelatih Timnas Indonesia)
Pada pertandingan yang dimenangkan skuat Garuda Nusantara dengan skor 5-0 tersebut, kelima gol memang tercipta pada babak kedua.
Gol tercipta ketika Saddil Ramdani, Rafli Mursalim, Witan Sulaiman, Syahrian Abimanyu, Firza Andika, Kadek, Nurhidayat, Asnawi Mangkualam, Luthfi Kamal, dan Hanis Sagara ditampilkan.
Lebih lanjut, Miftahudin Mukson mengaku belum puas bila melihat progres yang ditampilkan skuatnya dibanding laga uji coba sebelumnya kontra Persibara Banjarnegara beberapa waktu lalu.
Ya, masalah mental kembali menjadi sorotan Miftahudin setelah di babak adu penalti, Sleman United justru mampu unggul 3-2 usai tiga penendang Timnaa U-19 yakni , Syahrian, Witan, dan Nurhidayat gagal.
"Sampai detik akhir saya tidak akan pernah puas dengan tim ini, karena kami berusaha membentuk kualitas yang lebih bagus dan lebih bagus lagi. Saya selalu berusaha melatih mereka, saya sudah sampaikan mereka untuk tidak menganggap remeh lawan, juga konsentrasi," kata pria yang juga menjabat asisten pelatih tim PS Tira tersebut.
"Makanya kami berusaha terus belajar. Kalau titi lemah dalam penalti kan ada dua kemungkinan, bisa dipenendang, atau penjaga gawang. Inilah yang akan di bangun dan kita fokuskan," pungkasnya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar