Setelah provokator itu diamankan, pertandingan sempat dilanjutkan kembali, tetapi kerusuhan datang lagi di akhir pertandingan.
“Coba diperhatikan dari 5000 pendukung Arema FC dan yang melakukan provokasi hanya 10 hingga 15 orang. Orangnya itu-itu saja,” kata Soekeno.
Kejadian kerusuhan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi PSS Sleman untuk mengelola pertandingan dengan baik ke depan.
Salah satunya akan mengevaluasi panitia pelaksana (panpel) laga PSS Sleman yang dinilai kurang membuat situasi pertandingan menjadi kondusif.
“Ya, kami akan melakukan evaluasi,” kata Soekeno.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar