Kekecewaan PSIM Yogyakarta semakin bertambah karena tim berjulukan Laskar Mataram itu gagal lolos ke babak delapan besar Liga 2 2019.
Baca Juga: Arsenal dan Manchester City Siap Selamatkan Isco dari Real Madrid
PSIM Yogyakarta berada di posisi ketujuh dalam klasemen akhir Wilayah Timur.
Kerusuhan tersebut juga bisa membuat PSIM Yogyakarta terkena hukuman dari Komite Disiplin PSSI.
Untuk itu, manajemen PSIM Yogyakarta meminta kepada semua pihak termasuk suporternya agar bisa merenung.
Baca Juga: Dinilai Lecehkan Wartawan, Pemain PSIM Hisyam Tolle Disomasi PSSI Pers
Berikut Sikap Resmi PSIM Yogyakarta
Terkait kejadian pada pertandingan terakhir babak penyisihan Grup Timur Liga 2 2019 antara PSM Yogyakarta melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10/2019), pihak PSIM turut menyesal dan kecewa. PSIM menyadari bahwa ada perasaan kecewa dari suporter sekalian karena musim ini tidak berakhir sesuai harapan.
Tapi bagaimana pun tidak ada tempat untuk vandalisme yang nantinya bisa merugikan klub ini. Hal yang paling instan terasa menyakitkan adalah terlukanya beberapa suporter, termasuk anak kecil, wanita, dan orang tua, setelah kekacauan terjadi karena pihak kepolisian menembakkan gas air mata.
PSIM memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan karena kekacauan kemarin baik itu suporter, media, pihak keamanan, hingga warga sekitar stadion.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar