SUPERBALL.ID - Sukses beruntun Fabio Quartararo, kembalinya Valentino Rossi ke podium, dan cedera parah Marc Marquez menjadi perbincangan hangat MotoGP 2020 hingga saat ini.
Quartararo meraih podium pertama dalam dua seri perdana, MotoGP Spanyol dan Andalusia, di Sirkuit Jerez.
Rossi akhirnya merasakan kembali nikmatnya berdiri di podium kehormatan.
Pebalap kawakan Monster Energy Yamaha berusia 41 tahun itu berhasil merebut podium ketiga MotoGP Andalusia 2020.
Baca Juga: Tim Valentino Rossi Kena Masalah, Marc Marquez Bisa Curi Kesempatan untuk Jaga Kans Juara MotoGP
Saking girangnya, Rossi sempat menepi dan memanjat pembatas trek sambil selebrasi.
Rossi mengakhiri penantian panjang naik podium.
Bayangkan, Rossi terakhir kali merasakan podium di MotoGP Amerika 2019.
Kala itu, Rossi finis di posisi kedua setelah Alex Rins.
Marquez gagal finis dalam lomba MotoGP Amerika 2019 itu karena kecelakaan.
Namun, setelah itu, dalam 17 seri berikutnya hingga di MotoGP Spanyol 2020, Rossi selalu gagal naik podium.
Pada seri pertama 2020, pebalap Italia itu dipaksa berhenti usai melahap 18 dari 25 lap akibat masalah teknis motornya.
Baca Juga: Quartararo 50, Vinales 40, Rossi 16, Marquez 0, Siapa Paling Berpeluang Juara MotoGP 2020?
Marquez juga harus merasakan nihil poin setelah kecelakaan hebat.
Kecelakaan yang mematahkan lengannya itu memaksa Marquez absen pada seri kedua di MotoGP Andalusia 2020.
Klasemen pebalap MotoGP 2020 kini dipimpin Quartararo dengan 50 poin, disusul Maverick Vinales 40, dan Andrea Dovizioso 26.
Rossi di posisi keenam dengan 16 poin.
Masih ada 11 seri lagi dalam kalender revisi MotoGP 2020 ini, kecuali nanti terjadi penambahan.
Seri ketiga adalah MotoGP Ceska di Sirkuit Brno, 9 Agustus 2020.
Marquez direncanakan kembali beraksi di seri ketiga itu, ketika Rossi sedang penuh semangat usai kembali naik podium.
Baca Juga: Meski Beda Kelas, Valentino Rossi Sering Kalah Balapan dari Adiknya hingga Kesal
Tanpa berniat mengecilkan posisi Rossi, Dovizioso percaya pebalap Repsol Honda itu akan kembali mengamuk.
Meski tertinggal 50 poin dari Quartararo, Marquez tetap tak bisa disingkirkan dari persaingan juara MotoGP 2020.
Apalagi, imbuh pebalap Ducati yang akrab disapa Dovi itu, Yamaha mengalami dua kegagalan mesin dalam dua seri perdana.
Ada empat pebalap yang memakai motor Yamaha YZR-M1, yaitu Quartararo, Franco Morbidelli, Vinales, dan Rossi.
“Anda harus melihat kondisi yang terjadi menjelang seri di Brno, apakah dia mampu tampil 100% atau ada beberapa batasan, karena hal itu akan menciptakan perbedaan besar," ujar Dovi, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari MotorSport.com.
"Dalam sepanjang kariernya, Marquez hanya melakukan banyak kesalahan pada satu musim (2015)."
Baca Juga: Marc Marquez Batal Balapan di MotoGP Andalusia 2020 karena Ingin Jujur
Dovi mengungkapkan, jika mengamati data-datanya itu, lalu menetapkan tujuan, maka dia kemudian hanya melakukan sedikit kesalahan.
Ya, sejak menjadi juara dunia MotoGP tahun 2013, Marquez hanya "sial" tahun 2015.
Pada tahun itu, Marquez mengalami kesalahan terbanyak yang berujung gagal finis, yakni sampai enam kali.
Walhasil, Marquez harus puas finis di posisi ketiga setelah Jorge Lorenzo dan Rossi.
Namun, pada tahun-tahun berikurnya, Marquez selalu tak bisa dikalahkan.
Setelah juara dunia MotoGP 2013 dan 2014, Marquez kembali bertakhta tanpa putus di musim 2016, 2017, 2018, dan 2019.
“Awalnya saya mengira dia takkan mampu bersaing untuk meraih gelar juara."
"Namun kini saya berpikir dia masih memiliki kans, terutama sejak kami melihat bagaimana Yamaha mengatasi kemungkinan problem yang terjadi pada mesinnya."
Pebalap Italia berusia 34 tahun itu menegaskan, "Memang benar Quartararo memiliki 50 poin dan itu akan makin memacunya lebih cepat di semua trek, tetapi dalam jenis perlombaan ini apa pun sangat terbuka bagi setiap orang."
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar