SUPERBALL.ID - Perubahan luar biasa Romelu Lukaku tidak lepas dari upaya dietnya setelah sempat kegemukan ketika membela Manchester United.
Lukaku baru saja menuntaskan transfernya ke Chelsea setelah dua musim membela Inter Milan.
Penyerang asal Belgia itu direkrut oleh Chelsea dengan banderol sebesar 97 juta poundsterling.
Harga tersebut menjadikan Lukaku sebagai rekrutan termahal Chelsea serta penjualan termahal Liga Italia.
Chelsea rela menggelontorkan dana selangit karena memang benar-benar membutuhkan sosok striker anyar.
Baca Juga: Harry Kane Marah Ditipu Bos Tottenham, Dicoret ke Portugal
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, tampak kurang puas dengan performa lini depannya yang kurang subur pada musim lalu.
Keberanian Chelsea mengeluarkan dana selangit itu tentu karena performa apik Lukaku selama membela Inter Milan.
Pada musim pertamanya di Inter, yakni musim 2019-2020, Lukaku mencetak 23 gol dan 2 asis dalam 36 laga di Liga Italia.
Lalu, pada musim 2020-2021, Lukaku lebih moncer lagi dengan mencetak 24 gol dan 11 asis dari 36 laga di Liga Italia.
Baca Juga: Sempat Dinilai Bakal Tersingkir, Werner Malah Merasa Senang dengan Hadirnya Lukaku
Tidak hanya moncer, Lukaku juga berkontribusi besar dalam keberhasilan Inter meraih scudetto musim 2020-2021.
Di Inter Milan, Lukaku dinilai seakan telah bangkit dari keterpurukannya ketika membela klub sebelumnya yakni Manchester United.
Lukaku tercatat pernah membela Manchester United pada 2017 hingga 2019.
Selama dua musim, Lukaku sebenarnya tidak buruk-buruk amat dengan mencatatkan 28 gol dari 66 laga di Liga Inggris.
Namun, Lukaku dinilai telah kehilangan kecepatannya serta ketajamannya sebagai ujung tombak serangan.
Baca Juga: Jika Mbappe Gagal Datang, Real Madrid Akan Boyong Haaland
Tidak hanya itu, Lukaku juga terlihat kegemukan ketika membela Manchester United.
Dilansir SuperBall.id dari Mirror.co.uk, Lukaku merasa bahwa kegemukan tersebut disebabkan karena ada "kesalahan" pada sistem pencernaannya.
"Saya mencerna apapun dengan sangat cepat, itulah yang terjadi sepanjang hidup," ujar Lukaku.
"Namun yang dikatakan oleh ahli gizi pada saya adalah ini (sistem pencernaan) telah berhenti bekerja," tambah Lukaku.
Kegemukan serta penurunan performa itulah yang membuat nama Lukaku kemudian melejit seperti saat ini.
Baca Juga: Klub Rival Wajib Waspada, Lukaku Versi Baru Lebih Baik Dibanding Saat di Man United
Penyerang berpostur 190 cm itu langsung mengubah cara makannya ketika membela Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2019.
"Sejak saya bergabung dengan Iner, saya mengubah diet saya dan saya bisa mengatakan bahwa saya tidak pernah merasa sekuat ini," tutur Lukaku.
Lukaku menyingkirkan kentang, goreng-gorengan, serta alkohol untuk menurunkan bebannya.
Daily Mirror bahkan mencatatkan bahwa Lukaku berhasil mengurangi bebannya hingga lebih dari 3 kg dalam waktu 12 hari.
"Diet saya terdiri dari salad untuk makan siang, banyak dada ayam, dan pasta shirataki," ungkap Lukaku.
Baca Juga: Tiru Langkah PSG, Real Madrid Sudah Susun Target Bintang Gratisan
Lukaku mengaku dirinya tidak banyak mengubah cara makan, namun hanya mengubah gaya hidupnya dengan lebih banyak berlari.
"Sejak saya mengikuti gaya hidup ini saya merasa lebih baik di lapangan, saya merasa lebih reaktif dan cepat," ucap Lukaku.
Tidak hanya secara fisik, Lukaku juga merasa permainan di Italia telah menempanya menjadi pemain yang lebih apik lagi.
"Italia telah membawa saya ke level yang berbeda, saya tidak pernah merasa sekuat ini," kata Lukaku.
"Saya telah meraih level selanjutnya, secara fisik maupun mental," imbuh Lukaku.
Baca Juga: Tidak Jorjoran Seperti Para Rivalnya, Juergen Klopp Ungkap Rencana Transfer Liverpool
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Daily Mirror |
Komentar