SUPERBALL.ID - Kegagalan Timnas Malaysia meraih trofi Piala Merdeka 2023 di kandang sendiri menunjukkan kelemahan Skuad Harimau Malaya.
Malaysia gagal meraih trofi setelah di final kalah 0-2 dari Tajikistan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Mantan pemain Timnas Malaysia, Datuk Jamal Nasir Ismail, mengaku kecewa dengan kegagalan tersebut.
Ia menilai kegagalan itu membuktikan banyak pekerjaan rumah yang menunggu pelatih Kim Pan-gon.
Jamal Nasir bahkan membedah satu per satu kelemahan Malaysia dari lini pertahanan hingga lini depan.
“Secara keseluruhan benteng pertahanan kalah. Tidak hanya ketika bertemu Tajikistan tetapi juga saat melawan India."
"Kami hanya beruntung bisa mencetak gol, tapi tidak ada gol di final," kata Jamal, dikutip SuperBall.id dari Sinar Harian.
Jamal menilai tugas bek harus memastikan situasi aman terlebih dahulu dalam situasi apa pun.
Hal itu membuat pemain lawan tidak mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan peluang untuk mencetak gol.
“Kalau bicara pertahanan, pertahanan kami sangat rapuh, saat final sangat rapuh karena coba main jebakan offside."
“Kami kebobolan gol pertama, bek angkat tangan untuk apa, kami harus mendengarkan wasit."
"Kami tidak boleh menjadi wasit, selama wasit tidak meniup peluit, jangan coba-coba angkat tangan,” ucap Jamal.
Jamal juga menilai para pemain Malaysia tampak sedikit kelelahan, terutama di lima menit terakhir.
Kelelahan yang dialami para pemain kemudian menyebabkan fokus mulai hilang dan pemain lawan mencetak gol.
Ia juga menilai Kim Pan-gon perlu melakukan variasi strategi karena taktiknya sudah mulai terbaca oleh tim lawan.
Baca Juga: Niat Baik Aljazair Ditolak AFC, Malaysia Siap Jadi Markas Palestina di Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Begitu pula dengan lini tengah, tidak banyak mengoper bola ke depan (striker)," kata Jamal.
"Banyak kehilangan bola membuat kita cepat lelah dan kemudian kehilangan fokus."
"Sebenarnya taktik kita sudah dibaca oleh tim lawan. Harus berubah dan melakukan variasi."
"Mesin penyerangannya juga harus lebih tajam, banyak upaya, tapi gagal,” lanjut pria berusia 69 tahun itu.
Jamal pun mendesak Kim Pan-gon untuk melakukan sesuatu agar masalah serupa tidak terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Malaysia akan menjamu Kirgistan dalam laga pembuka Grup D putaran kedua pada 16 November mendatang.
“Kurang dari sebulan dari sekarang pelatih Malaysia harus melakukan sesuatu agar masalah seperti ini tidak terulang lagi saat mereka melawan Kirgistan pada 16 November."
"Untuk memperbaiki kebugaran dalam sebulan memang agak sulit, oleh karena itu Kim Pan-gon perlu memikirkan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut,” ucapnya.
Ia juga meminta kompatriot Shin Tae-yong itu untuk tidak melakukan eksperimen dengan memanggil banyak wajah baru.
“Ini bukan waktunya untuk mencoba-coba. Ini seharusnya menjadi waktu bagi kita untuk tampil," tegas Jamal.
"Jatuhnya pemain pasti terjadi dan itu hal yang lumrah dalam sepak bola. Pemain perlu menerima demi kebaikan tim."
“Jangan mendatangkan yang baru, tapi panggil kembali pemain yang pernah dilatih Kim Pan-gon sebelumnya karena sudah mengetahui sistem,” tambahnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | hmetro.com.my, SinarHarian.com.my |
Komentar