SUPERBALL.ID - Manchester United masih tetap mengalami kerugian meski meraup pendapatan yang sangat tinggi mencapai Rp 12,5 triliun.
Manchester United telah melaporkan rekor pendapatan Liga Inggris sebesar 648,4 juta pound untuk tahun yang berakhir 30 Juni.
Apabila dikonversikan ke rupiah, angka tersebut mencapai sekitar Rp 12,5 triliun.
Angka tersebut naik 11 persen dibandingkan 12 bulan sebelumnya.
Baca Juga: Cederanya Hampir Pulih, Eks Man United Berjanji Bela Irak saat Bentrok dengan Timnas Indonesia
Jumlah tersebut juga memecahkan rekor liga yang dibuat oleh Man United pada tahun 2019.
Rekor pendapatan ini terjadi meski Man United bermain di Liga Europa, bukan di Liga Champions yang lebih menguntungkan.
Klub memperkirakan pendapatan untuk periode 2023-2024 akan berkisar antara 650 juta pound dan 680 juta pound.
Pengumuman tersebut disampaikan ketika pendiri perusahaan bahan kimia Ineos, Sir Jim Ratcliffe, hampir mendapatkan 25 persen saham klub.
Namun, pendapatan Setan Merah yang tinggi juga dibarengi dengan pengeluaran yang besar pula.
Alhasil, klub masih melaporkan kerugian sebesar 42,1 juta pound atau sekitar Rp 813,7 miliar.
Tagihan gaji Man United untuk periode terakhir turun 52,8 juta pound menjadi 331,4 juta pound.
Hal ini disebabkan oleh pergantian skuad dan ketidakhadiran mereka di Liga Champions musim lalu.
Cristiano Ronaldo termasuk di antara beberapa pemain bergaji tinggi yang meninggalkan klub.
Baca Juga: Michael Owen Soroti Masalah Utama Man United yang Tidak Terjadi di Arsenal atau Liverpool
Laporan menyebutkan tidak ada dividen yang dibayarkan kepada keluarga Glazer dan pemegang saham lainnya.
Man United melaporkan utang jangka panjang sebesar 507,3 juta pound, tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Pada awal Oktober, menurut Mirror, keluarga Glazer sedang bersiap menerima tawaran sebesar 1,6 miliar dolar AS untuk 25 persen saham dari miliarder Jim Ratcliffe.
Kesepakatan ini dianggap sebagai langkah awal dalam proses akuisisi Man United oleh Ratcliffe.
Setelah bergabung ke Man United, Ratcliffe diperkirakan akan memegang kendali penuh di sektor sepak bola.
Sedangkan keluarga Glazer masih memegang segmen komersial.
Sementara itu, pengusaha Qatar Sheikh Jassim menarik minatnya untuk melakukan akuisisi penuh awal bulan ini.
Bagian dari tawaran Sheikh Jassim dipahami sebagai komitmen untuk melunasi seluruh utang klub.
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar