Publik Jepang melalui salah satu media lokalnya mengakui bahwa Jepang sempat dibuat menderita oleh Indonesia saat hujan mengguyur stadion.
Hal ini sempat ditanyakan kepada Hajime Moriyasu dan pelatih berusia 56 tahun itu menyinggung mental pemain Timnas Jepang yang jadi pembeda.
"Dalam pertandingan melawan Indonesia, kami sangat menderita karena hujan lebat dan petir sesaat sebelum pertandingan."
"Tetapi ketika hujan berhenti, kami mengganti persneling ketika lawan kami terluka dan memiliki keunggulan numerik," tulis Soccer Digest Japan.
Dalam menghadapi situasi seperti itu, Moriyasu menuntut anak asuhnya untuk bermain cerdas dan agresif terhadap pergerakan lawan.
Tak hanya di laga melawan Timnas Indonesia, Moriyasu menekankan para pemain untuk menunjukkan mentalitas tinggi dalam keadaan apa pun.
Dan hal itu ditunjukkan Kaoru Mitoma dkk di enam pertandingan terakhir putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Saya selalu mengatakan kepada para pemain saya untuk bermain cerdas dan agresif dalam pertemuan," kata Hajime Moriyasu.
Baca Juga: Menanti Hukuman FIFA, Media China Ketakutan Timnas Indonesia Dapat Poin di Kandang Jepang
"Di babak kualifikasi ini, para pemain menunjukkan mentalitas yang tidak akan mengganggu mereka apa pun yang terjadi."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id, soccerdigestweb.com |
Komentar