Erick kagum kepada bek Venezia berusia 24 tahun itu, karena mampu menggerakkan dan membimbing rekan-rekannya untuk bangkit.
"Leadership-nya luar biasa, dia ini pemain yang bermain di Serie A. Kita harus percaya hari ini dia kaptennya," tandasnya.
Setelah seluruh pemain bertemu untuk mengkaji kekalahan telak mereka dari Jepang dan berikrar untuk bangkit melawan Arab Saudi, Thom Haye memberanikan diri menghubungi langsung Erick Thohir.
"Ada pemain yang japri, namanya Thom Haye," ungkapnya.
Gelandang Almere City itu mengatakan kepada Erick, "Presiden, saya di sini untuk meraih impian. Kita semua ingin kasih lihat bahwa kita ini jadi satu kesatuan."
Inisiatif Thom itu membuat Erick merinding.
Akkhirnya, api semangat Jay Idzes, Thom Haye, dan para pemain lainnya untuk bangkit itu menyala sangat merah dan besar untuk membakar Arab Saudi empat hari kemudian.
Baca Juga: Respons Pelatih Vietnam soal Timnas Indonesia Minus Banyak Bintang di ASEAN Cup
Mereka menjawab pidato emosional Erick di ruang ganti dengan kemenangan 2-0 atas tim yang jauh lebih unggul peringkat FIFA-nya itu.
Meski Timnas Indonesia hanya menguasai bola 23 persen dan tembakan tepat ke gawang enam kali, tapi itu jauh lebih efektif melalui serangan balik cepat.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar