Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Masih ingat dengan mantan pemain AC Milan, Giampaolo Pazzini?
Ya, pemain yang saat ini berusia 33 tahun itu memiliki ciri khas selebrasi usai mencetak gol ke gawang lawannya.
Pazzini selalu menggunakan jari telunjuk serta tengah yang didekatkan ke bagian bibir dan juga hidung sambil berlari ke arah penonton usai mencetak gol.
Selebrasi itu cukup unik dan selalu diperagakan Pazzini selama karier sepak bolanya.
Selebrasi yang dilakukan oleh eks pemain Inter Milan itu juga hadir di kompetisi Liga 2 Indonesia.
Adalah Penyerang Persita Tangerang, Aldi Al Achya, yang selalu melakukan selebrasi tersebut usai menjebol gawang lawannya.
Saat dihubungi SuperBall.id, Selasa (15/8/2017), Aldi mengaku selebrasi tersebut mengikuti Pazzini.
Eks pemain Persija Jakarta itu juga membantah bahwa selebrasi itu bukan meniru pemain Juventus, Paulo Dybala.
Selebrasi yang dilakukan Dybala juga hampir sama dengan Pazzini.
Hanya saja, Dybala melakukannya dengan mendekatkan ibu jarinya bersama dengan telunjuk ke arah mukanya.
"Itu saya mengikuti selebrasi Pazzini dari awal saya mencetak gol bersama Persita," kata Aldi.
"Selebrasi gaya seperti itu sudah lama dilakukan Pazzini tapi malah Dybala yang terkenal," sambungnya.
Pemain yang sudah menciptakan lima gol bersama Persita di musim ini mengaku mengikuti Pazzini sejak 2014.
Alasan Aldi selalu mengikuti Pazzini karena ia penggemar AC Milan.
"Saya hanya suka dengan selebrasinya saja."
"Kalau orangnya biasa saja."
"Pazzini bermain bagus tapi bagi saya tetap bagusan Filippo Inzaghi," kata Aldi.
Perlu diketahui, selebrasi yang dilakukan Pazzini itu memiliki arti sangat penting.
Dilansir dari Football Italia, Pazzini mengaku selebrasi gol itu karena persahabatan dengan Luca Toni selaku mantan tandemnya di Fiorentina.
Pazzini berseragam Fiorentina selama empat tahun sejak musim 2005-2009.
Bermain selama 108 pertandingan, Pazzini menciptakan 25 gol bersama klub berjulukan Viola tersebut.
"Selebrasi gol saya diawali di Florence dengan Toni."
"Dia sering menaruh tangannya dekat telinga, sehingga saya membalasnya dengan menunjuk mata saya."
"Sebenarnya kami ingin saling meledek tanpa maksud mencela," ucap Pazzini.