Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klarifikasi Hansamu Yama Terkait Kartu Kuning di Laga Kontra Kamboja

By Anju Christian Silaban - Jumat, 25 Agustus 2017 | 10:00 WIB
Hansamu Yama Pranata (23) berada di tengah kerumunan pemain timnas U-22 Indonesia dan Kamboja pada laga pamungkas Grup B SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (24/8/2017). (FERI SETIAWAN/BOLASPORT)

Kapten timnas U-22 Indonesia, Hansamu Yama Pranata, buka suara tentang kartu kuning di laga kontra Kamboja di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (24/8/2017).

Dalam pertandingan pamungkas Grup B SEA Games 2017 itu, pasukan Luis Milla menang 2-0 berkat lesakan Ezra Walian dan Febri Hariyadi.

Namun, ada insiden perselisihan para pemain kedua kubu pada akhir laga.

Hansamu yang berada di tengah-tengah kerumunan, diganjar kartu kuning oleh wasit Nagvenkar Tejas.

Padahal, menurut Hansamu, tidak ada aksi negatif dirinya dalam momen tersebut.

"Saya sama sekali tidak terpancing emosi. Seperti biasa, sebagai kapten, saya berhak membela pasukan saya di lapangan dan maju paling depan," tulis Hansamu Yama di akun Instagram miliknya.

 

Selamat malam warga indonesia baik yang memfollow saya maupun yang melihat postingan saya ini, pertama tama saya mewakili seluruh pemain Tinmas u22 ingin meminta maaf kepada anda anda semua terakit insiden yang terjadi dilapangan tadi yang mungkin membuat anda anda kecewa dg saya dan pemain timnas u22 lainnya. Terkait dengan kartu kuning saya yg saya dapatkan tadi saya mau mengkonfirmasi bahwa saya sama sekali tidak terpancing emosi, saya tidak emosi sama sekali, saya, seperti biasa saya sebagai kapten tim berhak membela pasukan saya dilapangan dan maju paling depan untuk mereka..saya tadi hanya berniat untuk memisah pemain saya yg ikut keributan tadi, sebagaimana yg anda lihat dipertandingan sebelum sebelumnya, saya tidak ada berkata kasar kepada lawan ataupun tindakan lainnya, saya hanya mendorong pemain lawan dan berniat untuk menyelsaikan keributan tersebut, namun wasit berkata lain, lalu wasit memberi kartu kuning kepada saya, saya juga heran kenapa alasan wasit memberi saya kartu kuning..dari situlah saya mulai agak terpancing, bagaimana tidak terpancing, misal kita tidak berbuat apa2 lalu mendapat balasan yg tidak setimpal. Saya hanya ingin mengkonfirmasi itu saja, dan menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi di dalam lapangan tadi.saya tidak mau anda berpikiran jelek ke saya. Saya tau itu adalah kerugian bagi tim tapi begitulah sepak bola. Dan bahwa anda harus tau, sepak bola bukan hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja, sepak bola adalah kerja tim bukan individu, di timnas u22 tidak ada pemain inti atau pemain cadangan, semua pemain memiliki kualitas yg sama. Maka dari itu tanpa kehadiran saya pun di partai selanjutnya indonesia tetap kuat tetap utuh dan tetap bertekad ingin mengharumkan nama indonesia di ajang sea games ini. Dan saya tau anda kecewa terhadap sikap saya dan menilai saya emosian saya terima itu. Tapi alasan diataslah yg membuat saya begitu. Sekali lagi saya meminta maaf atas apa yg saya terima tadi dan sekali lagi saya juga terus berharap dukangan anda kepada kami dan terus mendoakan kami supaya mendapat hasil yang maksimal buat negara kita ini INDONESIA diajang sea games kali kmi.

A post shared by هنسمو ياما (@hannsamuyama) on

"Saya hanya berniat memisahkan pemain yang ikut keributan. Saya juga tidak berkata kasar kepada lawan. Namun, wasit berkata lain, kemudian memberikan kartu kuning," lanjut dia.

Keputusan sang pengadil lantas mengecewakan pemilik kostum bernomor 23 itu.

Momen kartu kuning, diakui Hansamu, membuat dirinya mulai tersulit emosi.

"Bagaimana tidak terpancing misal kita tidak berbuat apa-apa lalu mendapatkan balasan tidak setimpal," tulis Hansamu.

Kartu kuning ini membuat Hansamu terkena skors untuk laga semifinal kontra Malaysia, Sabtu (26/8/2017).

Sebelumnya, dia juga sempat menerima kartu peringatan saat Indonesia bermain imbang 0-0 dengan Vietnam, Selasa (22/8/2017).

Hansamu pun meyakini, pertahanan timnas U-22 Indonesia tetap solid meskipun tanpa kehadiran dirinya.

"Tanpa saya, Indonesia tetap utuh dan tetap bertekad mengharumkan nama negara. Tidak ada pemain inti atau cadangan. Semua pemain memiliki kualitas sama," kata Hansamu.

Seiring ketidakhadiran Hansamu, pelatih Luis Milla menyisakan tiga opsi di posisi bek tengah, yaitu Ryuji Utomo, Andy Setyo Nugroho, dan Ricky Fajrin.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P