Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Persija Jakarta Ceritakan The Jakmania di Eranya Masih Aktif Bermain

By Muhammad Robbani - Selasa, 12 September 2017 | 18:59 WIB
Suporter Persija Jakarta The Jakmania mengibarkan giant flag di Stadion Utama Gelora Bung Karno (ISTIMEWA)

Suporter Persija Jakarta The Jakmania, dikenal sebagai salah satu yang kelompok pendukung terbesar dan paling loyal di Indonesia.  

Jakmania kerap menempati posisi pertama dalam hal jumlah kehadiran paling banyak datang ke stadion untuk mendukung Persija dibanding kelompok suporter lainnya di Liga 1 musim ini.

Meski terbilang masih berusia muda, Jakmania mampu membentuk komunitasnya dan menjaring banyak anggota.

Padahal mereka baru dibentuk pada tahun 1997 karena keprihatinan beberapa loyalis Persija karena klub ibu kota itu sebelumnya diklaim tak mempunyai pendukung setia.

Pemain Persija era 1990an akhir, Andrian Mardiansyah, pernah merasakan dukungan langsung Jakmania mendukung klub kesayangannya saat klub masih bermain di Stadion Lebak Bulus.

Mardianyah yang perkuat Persija pada 1999-2001, mengatakan bahwa Jakmania sudah memenuhi stadion saat dirinya masih bermain dan merasakan betul loyalitas mereka.

"Pada masa saya masih perkuat Persija, The Jak sudah lumayan banyak, ya cuma belum sebanyak sekarang, tapi Lebak Bulus selalu penuh."

Pria asli Betawi itu menjelaskan bahwa Jakmania asal tempat tinggalnya di Sumur Batu, Kemayoran, juga selalu menyumbang banyak orang ke stadion untuk mendukung Persija.

"The Jak sudah selalu memenuhi stadion waktu itu, waktu saya masih The Jak juga mereka selalu mengirim dua metromini penuh dari anak-anak Sumur Batu," kata Mardianysah menerangkan kepada BolaSport.com dan SuperBall.id.


Eks pemain Persija Jakarta dan Timnas Indonesia Andrian Mardiansyah.(FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA)

Saat itu Macan Kemayoran julukan Persija juga sedang menikmati masa emas dengan keberhasilan mereka menembus babak semifinal Liga Indonesia sebanyak dua kali yakni pada musim 1999 dan 2000.

Setahun berselang, Persija akhirnya menjuarai Liga Indonesia musim 2001 setelah menemui kegagalan di dua musim sebelumnya.

Sayangnya, Mardiansyah sudah pindah klub ketika Persija juara.

"2001 saya cabut setelah dua kali masuk semifinal, tahun 1999 PSIS (Semarang) yang juara, tahun 2000 PSM (Makassar) juara. Saya keluar Persija juara, sial banget rasanya," tutur Mardiansyah menyesal.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P