Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Koreo Save Rohingya, Sekjen PSSI Imbau Suporter Tak Bawa Atribut di Luar Ranah Sepak Bola

By Ferril Dennys Sitorus - Rabu, 13 September 2017 | 08:54 WIB
Sekjen PSSI, Ratu Tisha (@pssi_fai)

Ini karena tindakan suporter mereka mengibarkan bendera Palestina dalam pertandingan kualifikasi Liga Champions melawan tim Israel, Hapoel Beer-Sheva, pada 18 Agustus 2016.

UEFA menganggap bendera tersebut sebagai spanduk terlarang dan dianggap melanggar Aturan Disiplin UEFA artikel 16 ayat 2.

Bahkan pesepakbola Denmark Nicklas Bendtner juga terkena sanksi denda 80.000 poundsterlings gara-gara sengaja menurunkan celananya agar merek celana dalam yang dipakainya dilihat penonton, dalam olahraga tindakan ini disebut ambush marketing (iklan terselubung).

Jadi bukan cuma urusan politik, agama dan sara, penyampaian pesan marketing pun dilarang dalam sepak bola.

“Untuk menjaga marwah sepak bola memang bukan pekerjaan yang ringan. PSSI yang sudah diberi mandat oleh masyarakat pun tidak bisa jalan sendirian. Harus ada dukungan dan kesadaran semua pihak. Sepak bola Indonesia bukan hanya milik PSSI. Sepak bola Indonesia milik masyarakat Indonesia. Karena itu harus kita jaga bersama-sama,” tutur Tisha.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P