Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Persebaya Surabaya seharusnya meraup banyak untuk dari pertandingan perdana babak 16 besar Liga 2 Indonesia antara Persebaya melawan PSBS Biak yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (22/9/2017).
Sayangnya laga tersebut digelar pada hari kerja dan dimulai pukul 15.00 WIB.
Sehingga antusiasme Bonek ke Stadion berkurang.
Di sela-sela istirahat babak pertama, panpel mengumumkan jumlah tiket terjual, yakni sebanyak 17.614 tiket.
Padahal kapasitas Stadion Gelora Bung Tomo bisa menampung 50.000 penonton.
Dan ini adalah jumlah tiket terjual paling sedikit selama pertandingan Green Force di Liga 2 2017.
Jumlah tiket terjual paling banyak adalah saat Persebaya menjamu PSIM Yogyakarta, sekitar 45.000 tiket terjual dalam pertandingan itu.
Sebelumnya, Persebaya memprotes keras waktu kick-off yang ditetapkan pada sore dan hari kerja.
Alasannya, Bonek yang masih menjalankan aktivitas seperti sekolah dan kerja tak akan dapat menonton pertandingan secara langsung.
Selain itu, Manajer Persebaya Surabaya Chairul Basalamah mengatakan siaran langsung di TV juga memengaruhi antusias bonek untuk menyaksikan pertandingan di stadion.
Sebelumnya, surat protes Persebaya telah diajukan ke PT LIB. Namun, tak ada tanggapan apapun dari operator kompetisi itu dan kick-off tetap dimulai pukul 15.00 WIB.
"Kami sudah mengajukan surat protes kepada PT LIB."
"Selain waktu kick-off sore dan hari kerja, siaran langsung juga membuat Persebaya merugi."
"Potensi pendapatan kami dari tiket menguap"
"Bayangkan jika 20.000 Bonek tak jadi ke stadion gara-gara jam kick-off dan siaran langsung, berapa miliar kerugian Persebaya?” ujar Chairul Basalamah dikutip dari laman fan klub Persebaya.
Pada pertandingan kedua Persebaya akan melawan Persigo Semeru FC yang digelar di GBT, pada Sabtu (30/9/2017).
Jika tak ada perubahan, ini akan menjadi laga kandang pertama Persebaya Surabaya di kompetisi liga 2 yang dilaksanakan saat akhir pekan.