Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada yang berbeda pada tim Semen Padang saat menjamu Barito Putera, Senin (25/9/2017) di Stadion Agus Salim Padang.
Bukan soal pemain baru yang menjadi starter, tetapi ada penguatan tim pelatih dengan masuknya Suhatman Imam sebagai penasihat teknis tim berjuluk Kabau Sirah.
Ya, sejak dua hari lalu, mantan Libero Timnas PSSI era70-an itu kembali ajak manajemen Semen Padang untuk mengemban tugas yang pernah ia lakoni.
Sebelum Liga 1 bergulir, pelatih Semen Padang, Nilmaizar, selalu didampingi Suhatman Imam dengan status penasihat teknis
Setidaknya ada tiga turnamen besar yang diikuti bersama oleh guru dan murid tersebut.
Mereka bahu membahu di Piala Sudirman, Piala Presiden, dan Piala Gubernur Kalimantan Timur.
Kecuali Piala Gubernur Kaltim, pada dua turnamen tersebut Semen Padang terhitung sukses, meski tak sempat juara.
Memasuki Liga 1, posisi Suhatman Imam dihapus.
Nil dilepas bersama tiga asistennya, Delviadri, Zulkarnaen Zakaria dan Deno Fetriansyah.
Posisi mantan pelatih PSP dan Semen Padang itu berganti sebagai pemandu bakat di tim muda SP U-21 dan U-19.
Namun, melihat nasib Semen Padang yang tak kunjung bangkit pada Liga 1, manajemen kembali berinisiatif memanggil sang maestro untuk kembali mendampingi Nil dalam sembilan sisa laga putaran kedua
Apakah keberadaan sang legenda sepakbola Indonesia itu akan menjadi nilai tambah bagi tim dari Bukit Indarung itu?
Laga melawan Barito Putera, Senin (25/9/2017) adalah ujian pertama bagi Pak Haji–sapaan Suhatman.
Dalam delapan petandingan putaran kedua, Hengky Ardiles hanya mampu mengemas tujuh poin. Lima di antaranya di kandang dan dua away.
Ironis, empat pertandingan kandang hanya mengemas empat poin dari hasil sekali menang, sekali seri, dan dua kalah.
Akibatnya, posisi Semen Padang terus melorot dalam klasemen sementara Liga 1.
Saat ini klub milik BUMN itu berada di posisi ke-14, atau satu strip di atas zona degradasi.