Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Semua Pemain Persela Histeris di Stadion Surajaya, Riko Simanjuntak Sempat Tak Percaya Choirul Huda Meninggal

By Aidina Fitra - Senin, 16 Oktober 2017 | 15:18 WIB
Suasana pemberangkatan jenazah Choirul Huda yang dimakamkan pada Minggu (15/10/2017) (YOUTUBE.COM/MYU MORET)

Seluruh pemain histeris mendengar kabar duka setelah pertandingan Persela Lamongan kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan,  Minggu (15/10/2017).

Setelah Choirul Huda dilarikan ke Rumah Sakit dr Soegiri, Lamongan, pertandingan dilanjutkan hingga selesai.

Persela Lamongan menang 2-0 atas Semen Padang di laga itu, seluruh pemain pun bersalaman.

Pemain Semen Padang Riko Simanjuntak melihat seluruh pemain, pengurus, pelatih dari Persela Lamongan histeris menangis.

(Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Choirul Huda Sempat Lakukan Hal Romantis Ini ke Sang Istri)

Tak berpikir panjang, Riko langsung mendatangi para pemain itu untuk mencari informasi.

"Saya bertanya pada Samsul Arifin, dia bilang Bang Choirul sudah meninggal, saya langsung syok dan tidak percaya," kata Riko kepada SuperBall.id dan BolaSport.com, Senin (16/10/2017).

Untuk lebih meyakinkan, Riko bertanya kepada Panitia Pelaksana Pertandingan dari Persela.

(Baca Juga: Ini Alasan Persela Pensiunkan Nomor Punggung Choirul Huda)

Informasi yang sama dia dapatkan, tapi Riko tetap tidak puas.

Riko akhirnya bertanya kepada wartawan yang meliput di Stadion Surajaya.

"Kebetulan saya kenal wartawan itu, abang itu bilang Bang Choirul sudah meninggal, kami syok mendengar kejadian itu dan langsung mengucapkan belasungkawa serta doa," jelas Riko.

Pelatih Kiper

Begitu pula yang dirasakan oleh pelatih kiper Arema FC, Yanuar Hermansyah.

Keduanya pernah bekerja sama di Persela Lamongan pada tahun 2015 saat gelaran Liga Indonesia yang bernama Qatar Nasional Bank (QNB) League.

Namun, kebersamaan mereka tidak berlangsung lama lantaran QNB League terhenti setelah berjalan dua pertandingan.

(Baca Juga: Semasa Hidup, Choirul Huda Dikenal sebagai Sosok yang Senang Bersedekah)

Meskipun tidak terlalu lama bekerja sama dalam satu tim, Yanuar Hermansyah menilai penjaga gawang Persela itu merupakan sosok yang tak bisa dilupakan.

Selain sebagai anak asuh, Choirul Huda juga sudah menjadi teman ngopi bagi Yanuar.

“Di luar lapangan, dia (Huda) merupakan sosok yang menyenangkan,” kata Yanuar.

“Bahkan ketika ada waktu kosong, kami selalu menyempatkan diri untuk ngopi,” kata Yanuar menambahkan.

Makanya Begal terkejut mendengar kabar meninggalnya Choirul Huda.

(Baca Juga: Cocok Jadi Panutan, Ini Arti Nama Choirul Huda dalam Bahasa Arab)

Apalagi Choirul Huda merupakan penjaga gawang yang dikenal tidak neko-neko.

“Kami semua merasa kehilangan atas kepergiannya. Dia sosok pemain yang sangat hormat kepada pelatih."

"Dia juga sosok yang bisa menerima ketika mendapat evaluasi dari pelatih,” kata Yanuar membuka kembali memori tentang Huda.

Respons Kiper Persib

Kiper Persib Bandung, I Made Wirawan, sangat sedih mendengar kabar duka dari rekannya sesama pemain bola, Choirul Huda.

"Pastinya sangat sedih mendengar kepergiannya, karena saya juga cukup dekat dengan mendiang," ujar I Made Wirawan, seperti dikutip dari laman resmi klub, Senin (16/10/2017).

Pemain asal Bali ini mengungkapkan bahwa dirinya cukup dekat dengan Choirul Huda.

Bahkan saat di Timnas Indonesia, I Made Wirawan sering satu kamar dengan kiper asal Lamongan tersebut.

"Sebagai sahabat, saya sangat terpukul," ucapnya.

(Baca Juga: Pujian Robert Rene Alberts untuk Febri Hariyadi)

Ia pun tidak lupa memberikan doa kepada Choirul Huda supaya diterima amal ibadahnya dan diberikan ketabahan bagi keluarganya.

"Mudah-mudahan amal baktinya diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan dan keikhlasan," katanya.

Choirul Huda harus meregang nyawa usai terlibat insiden bertabrakan dengan rekannya di Persela Lamongan, Ramon Rodrigues, saat melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017).

Kiper yang menggunakan nomor punggung 1 itu sempat diberi pertolongan dan dibawa ke rumah sakit.

Sayang, nyawa Choirul Huda tidak terselamatkan.

 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on 

Kenangan Hidup

Selama hidupnya, Choirul Huda dikenal dermawan karena senang bersedekah.

Huda tidak hanya gemar sedekah kepada setiap anak kecil yang ditemuinya.

Huda juga senang sedekah kepada ofisial Persela Lamongan.
 
(Baca Juga: Resmi, Persela Pensiunkan Nomor Punggung Choirul Huda)

Huda kerap bersedekah setiap kali Persela Lamongan menang tanding.

“Bahkan manajer Persela Lamongan, Pak Yunan pun pernah diberi sedekah. Tetapi Pak Yunan menolak,” ungkap Imron Rosyidi, manajer Persela U 19.

Kadang Huda juga mengajak makan teman setimnya usai Persela menang.

Hal senada diungkapkan teman karib Huda sejak kecil sampai sekarang.

Termasuk pemilik warung yang juga teman Huda di jalan Laras-liris, Riyanto.

(Baca Juga: Istri Choirul Huda Akui Suaminya Sangat Bersemangat Jalani Laga Kontra Semen Padang)

“Kalau di sini, dia sering guyonan,” ungkap Riyanto.

Jika melihat anak-anak kecil yang dikenalnya, Huda pasti memanggilnya.

Setelah itu Huda memberi uang rata-rata Rp 5000.

Riyanti mengungkapkan Huda nongkrong terakhir pada Minggu (15/10/2017) sebelum bertanding.

Saat itu Huda nongkrong di warungnya sekitar 3 jam.

Dia minta dibuatkan telur rebus setengah matang.

Ketika pamit pulang, Riyanto sempat iseng bertanya kemungkinan akan dimainkan dalam laga kontra Semen Padang itu.

“Terakhir main, mas,” kata Riyanto menirukan jawaban Huda.

Ternyata laga kontra Semen Padang benar-benar menjadi laga terakhir yang dilakoni Huda.

 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on 

Kenangan Istri

Sehari setelah kepergian sang suami, istri Choirul Huda, Lidya Anggraeni dan keluarga telah bersedia menemui awak media, Senin (16/10/2017).

Sehari sebelumnya, Minggu (15/10/2017), istri dan keluarga yang masih syok melihat kenyataan meninggalnya Huda, tak mampu memberikan keterangan kepada awak media.

Ditemui di rumah duka yang terletak di jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Lidya ditemani dua putranya Rachul Maulana (13) dan Rafael Ramadhan (10) beserta keluarganya, mengaku tak memiliki firasat apa pun.

(Baca Juga: Istri Choirul Huda Heran dengan Keputusan Aji Santoso Saat Persela Hadapi Semen Padang)

"Kemarin itu pamit seperti biasa. Ya sama dengan yang dilakukan setiap pertandingan, tidak ada firasat apa-apa, " kata Lidya Anggraeni, Senin (16/10/2017) seperti dilansir SuperBall.id dan BolaSport.com dari Tribun Jatim.

Namun, Lidya mengaku ada sedikit yang berbeda, yakni Huda terlihat lebih bersemangat dari sebelum-sebelumnya karena akan dimainkan, setelah beberapa laga absen.

"Kemarin memang dia terlihat gembira karena akan dimainkan setelah lama hanya jadi pemain cadangan," tutur Lidya.

Ditambahkan Lidya, ia tak menyangka jika laga itu menjadi penampilan terakhir Huda setelah 17 tahun membela Persela Lamongan dengan kesetiaan penuh.

(Baca Juga: Dokter Timnas U-16 Ungkap Tindakan Pertama yang Harus Dilakukan pada Kasus Choirul Huda)

"Nggak tahunya itu pertandingan terakhir bagi suami saya. Saya minta maaf ke semua kalau suami saya ada salah," ujar Lidya.

Kiper sekaligus legenda Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal dunia setelah terlibat benturan dalam pertandingan melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017) sore.

Choirul Huda sempat dilarikan ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri di lapangan.

Namun, nyawa kiper senior itu tak tertolong lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P