Tim Medis Geram Disebut Tak Profesional Menangani Insiden yang Menimpa Choirul Huda

By Irwan Febri Rialdi - Rabu, 18 Oktober 2017 | 09:19 WIB
Tim medis saat akan mengangkat kiper Persela, Choirul Huda yang tak sadarkan diri seusai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Tim medis tampaknya geram dengan beberapa pihak yang meragukan penanganan mereka saat menangani insiden Choirul Huda.

Ketua Tim Medis Persela Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo, menjelaskan bahwa mereka telah melakukan yang terbaik.

Ia menyebut penanganan yang telah dilakukan tim medis sudah sesuai prosedur yang benar.

Selain itu Budi menyebut tim medis yang berada di Stadion Suraya Lamongan saat itu merupakan tim yang telah profesional di bidangnya.

Tim medis tersebut terdiri dari sepuluh anggota, delapan tandu (empat di selatan empat di utara) dan dua dokter tim, sudah memiliki sertifikat khusus.

Di antaranya sertifikat khusus untuk penanganan luka dan juga jantung.

(Baca Juga: Soal Tuntutan Bobotoh, Ini Kata Manajemen Persib Bandung)

"Kalau tim medis yang bertugas tentu sudah profesional, dan punya sertifikat penanganan emergancy baik luka trauma ataupun jantung," ujar Budi seperti dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari Surya.co.id, Rabu (18/10/2017).

Baginya, seluruh upaya untuk mengembalikan kesadaran Huda telah dilakukan petugas, bahkan hingga tiba di rumah sakit petugas masih berupaya, meski akhirnya Huda harus meninggal dunia.

"Kami telah berusaha, berupaya sekuat mungkin."