Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Performa Semen Padang di Liga 1 2017 sangat memprihatikan sejauh ini.
Dari 31 pertandingan, Semen Padang baru mengemas tujuh kemenangan, delapan hasil imbang, dan menelan 16 kekalahan.
Total, mereka hanya mengemas 29 poin.
Tim berjulukan Kabau Sirah itu terlempar ke zona degradasi dengan duduk di posisi ke-16.
Tentunya catatan buruk Semen Padang membuat masyarakat Sumatera Barat atau Minang sangat kecewa dan marah dengan melampiaskan kekesalannya di media sosial klub kebanggaanya tersebut.
Pelatih anyar Semen Padang, Syafrianto Rusli, mengakui bahwa ada kekecewaan yang sangat mendalam dari suporter timnya.
(Baca Juga: Teco Sudah Kantongi Pemain yang Akan Didatangkan ke Persija Musim Depan)
Pelatih yang datang untuk menggantikan Nil Maizar itu pun menyadari bahwa performa Semen Padang tidak seperti musim-musim lalu.
Untuk itu, Syafrianto sangat berharap agar masyarakat Minang bisa tetap memberikan dukungan moril kepada Hengky Ardiles dkk untuk tetap melanjutkan pertandingan di Liga 1 2017.
Semen Padang pun masih berpeluang lolos dari zona degradasi andai saja bisa menyapu tiga kemenangan secara beruntun melawan Perseru Serui, Arema FC, dan PS TNI.
"Ini sangat penting. Kalau menurut saya, saya mohon dukungan yang sangat dari warga Minang dan masyarakat Sumatera Barat untuk bagaimana kita sama-sama berusaha bisa bantu dengan doa dan suport lain."
"Saya dan pemain berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan Semen Padang dari degradasi," kata Syafrianto kepada BolaSport.com dan SuperBall.id.
(Baca Juga: Tak Ada Nama Messi, Ini Pilihan Boaz Solossa untuk Pemain Terbaik FIFA 2017)
Sejauh ini, Syafrianto mengakui bahwa suporter Semen Padang sejatinya sudah melakukan aksi demo di Padang.
Mereka menuntut adanya perubahan yang seharusnya sudah dilakukan sejak lama ketika Semen Padang tidak pernah meraih kemenangan dalam 13 pertandingan terakhir.
"Ada demo di stadion, ya bentuk macam-macam demo tapi sekedar hanya melampiaskan kekecewaannya itu dan menuntut manajemen dengan mempertanyakan mengapa pelatih kok gak diganti padahal situasinya udah seperti ini," kata Syafrianto.