Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Edy Rahmayadi Buka Suara Soal Penundaan Babak Delapan Besar Liga 2, Alasannya Miris

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 31 Oktober 2017 | 18:35 WIB
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, nonton bareng dan melepas Timnas Indonesia U-16, yang mengikuti kualifikasi piala AFC U-16, 2017 di Thailand. Rabu (13/9/2017) di Stadion Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta. (PSSI)

 Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menilai ada hal-hal yang tidak menunjukan sportifitas dalam kompetisi Liga 2.

Hal itu dikatakan Edy saat pembukaan Manager Meeting babak delapan besar Liga 2 di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2017).

Pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad TNI Angkatan Darat (AD) itu pun langsung menghentikan babak delapan besar Liga 2 untuk sementara waktu.

Itu dilakukan karena Edy menilai di Liga 2 banyak yang bermain sehingga nilai-nilai sportifitas tidak dijunjung tinggi.

"Saya melihat terlalu banyak yang bermain di sini padahal olahraga itu jelas menunjukan sportifitas tapi karena terbungkus keinginan untuk menang sehingga sportifitas tidak hadir," tegas Edy.

Dalam Liga 2 memang terjadi beberapa kerusuhan dalam pertandingan.

Yang masih diingat itu ketika babak play-off khusus antara PSBK Blitar melawan Persewangi Banyuwangi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, beberapa waktu lalu.

Pada saat itu pertandingan tersebut berakhir dengan baku hantam antar pemain.

Selain itu, juga terjadi kerusuhan selepas laga Persita Tangerang melawan PSMS Medan di Stadion Mini, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada babak 16 besar Liga 2.

Bahkan, salah satu suporter Persita, Banu, meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut. Edy pun tidak menuduh kepada para peserta Liga 2.