Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cibiran "Tim Siluman" sering terdengar akhir-akhir ini.
Entah itu bentuk iri karena tim yang didukung tak jauh lebih baik dari pelbagai aspek atau memang ingin menjaga marwah klub-klub eks- Perserikatan.
Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri dari segi prestasi beberapa "klub siluman" yang usianya baru seumur jagung itu lebih baik dari tim yang usianya sudah puluhan tahun di Liga Indonesia.
Faktanya, Bali United, Bhayangkara FC, dan Madura United mampu bertengger di papan atas Liga 1.
Tak hanya di Indonesia, klub-klub yang berusia seumur jagung pun justru moncer juga di Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Bahkan beberapa di ntaranya mampu mendominasi Liga setempat.
1. Thailand
THIS IS WHAT VICTORY FEELS Like! #footballislife . . . #football #thailand
A post shared by SCG Muangthong United (@muangthongunited) on
Liga Thailand secara peringkat AFC jelas jauh di atas Indonesia.
Buktinya, hanya Thailand-lah yang mendapat jatah bermain langsung di Liga Champion Asia (LCA).
Tak hanya sekedar jatah, bahkan klub Thailand Muangthong pun mampu melaju ke fase knock out LCA musim ini.
Di Liga Thailand, Muangthong sangat mendominasi bersama Buriram dengan selalu berada di peringkat satu dan dua.
Padahal, Muangthong baru terbentuk pada 2007 dan eksis di kasta teratas dua musim kemudian dan langsung juara.
Sementara Buriram, baru terbentuk pada 2010, hasil merger dengan PEA (Perusahaan Listrik Thailand).
Di musim ini, pula Sucaho Nuchnum cs, berpeluang besar meraih gelar juara kelima di Liga Thailand.
2. Malaysia
A post shared by Official Johor Southern Tigers (@officialjohor) on
Johor Darul Takzim (JDT) merupakan klub yang baru lahir kembali pada pada 2013.
Mereka seolah berubah menjadi momok bagi klub-klub Malaysia.
Bagaimana tidak, dalam empat musim terakhir JDT mampu menjauarai Liga Super Malaysia.
Pada 2015, JDT malah mampu menjuarai AFC Cup.
JDT dibentuk pada 2013, setelah sang pemilik, Tuanku Ismail Sultan Ibrahim/ Tuanku Mahkota Johor (TMJ) melebur semua klub yang ada di negara bagian Johor untuk berda di bawah satu manajemen.
Johor FC diubahnya menjadi JDT, Johor FA berubah menjadi JDT II, dan Johor Pasir Gudang FC menjadi JDT III.
Faktor manajemen, suporter fanatik, serta uang TMJ yang katanya tak berseri itu, menjadi kunci keberhasilan serta eksis nya JDT di papan atas Liga Super Malaysia.
Demi menaikan pamor klub, TMJ pun sempat mendatangkan pemain sekelas Pablo Aimar pada 2013.
Selain JDT, ada pula FELDA United, klub milik Badan Pertanahan Malaysia.
Klub yang dihuni Zah Rahan Krangar itu, genap berusia 10 tahun musim ini.
Dalam tiga musim terakhir, FELDA selalu berada dalam peringkat tiga teratas Liga Super Malaysia dan dianggap sebagai rival berat JDT.
3. Vietnam
Just 3 points separate the top 7 as we hit the halfway mark in #vleague1 pic.twitter.com/4C6YEJDIWT
— Vietnam football (@soccervietnam) 17 April 2017
Hanoi FC, klub dari utara Vietnam tersebut didirikan pada 2006.
Tiga tahun setelah itu, Hanoi FC mampu eksis di kasta tertinggi Liga Vietnam, V League 1. Semusim berikutnya, Hanoi FC mampu menjuarai V League 1.
Manajemen klub yang baik serta finasial klub yang sehat ditenggarai menjadi kunci kesuksesan klub yang pernah melawan Persib Bandung itu.
Sejak 2010 hingga sekarang, Hanoi berhasil menjuarai V League 1 sebanyak tiga kali dan menjadi runner up sebanyak empat kali.