Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sukadana: Makin Aneh, Juara Dipaksakan, Sanksi Juga Dipaksakan

By Andi Ernanda - Jumat, 10 November 2017 | 13:07 WIB
Gelandang Bali United, I Gede Sukadana. (RIZAL FANANY/TRIBUN BALI)

Gelandang Bali United I Gede Sukadana kecewa dengan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pasca kericuhan usai melawan PSM Makassar pada laga pekan ke-33 Liga 1, Senin (6/11/2017).

Dalam surat Komdis PSSI no 126/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tertanggal 8 November 2017, I Gede Sukadana disanksi larangan bermain dua laga.

Ia juga diwajibkan untuk membayar denda uang tunai sebesar Rp 50 juta karena dinilai memprovokasi pihak PSM Makassar.

"Parah dah. Tanpa bukti, aku disanksi," ucap Gede Sukadana, Jumat (10/11).


Suasana di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/11/2017), usai laga antara PSM Makassar Vs Bali United. PSM kalah, terjadi lemparan botol ke arah lapangan. (youtube.com)

Sukadana mengaku akan terus maju melawan Komdis PSSI karena tidak ada bukti.

(Baca Juga: Febri Hariyadi Berkomitmen Setia Bersama Persib Bandung)

"Saya maju karena saya benar," kata mantan Persela dan Arema FC ini.


Irfan Bachdim bersama tim lainnya mendapatkan perlindungan saat hendak masuk ke ruang ganti, usai laga PSM Makassar vs Bali United, Senin (6/11/2017)(instagram @pride_indonesia)

Lebih lanjut, Sukadana menegaskan sanksi itu terkesan dipaksakan Komdis PSSI.

Karena tidak ada bukti yang menerangkan Sukadana melakukan provokasi dalam laga tersebut.

"Ya lah kalau ada foto atau video saya ngacungin jari tengah, baru saya boleh dihukum."

"Bukti satu pun gak ada, padahal bukti pemukulan terhadap saya ada banyak banget. Makin aneh, juara dipaksakan, sanksi juga dipaksakan," jelas Sukadana. 

 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P