Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kompetisi Liga 1 menyisakan sedikit catatan buruk di mata Fabiano Beltrame Kapten Madura United.
Mungkin tak hanya Fabiano saja, namun juga seluruh klub merasa dirugikan soal Bhayangkara FC yang mendapat tambahan tiga poin secara cuma-cuma setelah Mitra Kukar terbukti bersalah.
Hal ini membuat BFC melaju kencang dan memuncaki klasemen di pekan terakhir.
Menurut bek asal Brasil itu, keputusan PSSI dan PT LIB itulah yang membuat kualitas Liga 1 tercoreng.
Padahal, apabila tak ada kejadian itu, akhir kompetisi akan berjalan sengit.
(Baca Juga: Penyerang Timnas Thailand Ini Kabarnya Akan Gabung PSM Makassar)
"Saya pikir semua liga ada kontroversi, tidak ada yang bisa 100 persen senang dan puas. Cuma yang saya sayangkan di pekan terakhir, ada yang hilang poin dan dapat poin," ujar Fabiano Beltrame pada Surya.co.id, Selasa (21/11/2017).
"Kalau itu tidak terjadi, mungkin ini jadi liga yang paling bagus dari yang sudah pernah diadakan. Akan jadi seru karena lima tim sama-sama bersaing jadi juara," katanya.
Tak hanya itu, Fabiano juga sedikit menyesalkan dirinya gagal membawa Madura United finis di posisi tiga besar seperti target dari manajemen.
Namun hal itu akan dijadikannya cambuk untuk mendongkrak prestasi Madura musin depan, apabila dirinya masih dipertahankan Madura United.
(Baca Juga: Untuk Merekrut Bek Tangguh asal Singapura, Klub Harus Keluarkan Uang Sebanyak Ini)
"Kami sebetulnya jaga peluang juara, tapi sayang dua pertandingan terakhir kami kurang maksimal."
"Meski sedih tidak bisa meraih target, tapi saya yakin kerja keras pemain sudah maksimal, itu bisa jadi persiapan dan pelajaran untuk musim depan," jelasnya.
Seperti diketahui, di Liga 1 musim lalu, Bhayangkara FC keluar sebagai juara, disusul Bali United dan PSM Makassar.
Di posisi keempat ditempati Persija, sementara Madura berada di posisi kelima.