Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Madura United memberikan masukan penting ihwal penyusunan jawal kompetisi Liga 1 musim 2018.
Dalam penyusunan jadwal, pihak Madura United ingin operator Liga 1 turut memperhatikan agenda politik di daerah.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro tidak ingin jadwal yang nantinya sudah ditetapkan sejak awal harus diubah karena berbenturan dengan agenda politik.
Karena itu, hal seperti ini harus diantisipasi sejak awal.
Perlu diketahui, pada tahun 2018, di Jawa Timur akan digelar agenda politik Pemilu Gubernur Jatim.
Selain itu, beberapa daerah juga akan menggelar pemilihan Bupati atau Walikota.
“Secara khusus, untuk tim Jawa Timur seperti Madura United, Persebaya, Arema FC dan Persela, musim depan akan terdapat satu masa tidak boleh menggelar pertandingan di Jawa Timur karena pelaksanaan Pilkada," kata Haruna.
"Demikian juga dengan beberapa daerah lain yang akan menggelar Pilkada seperti Papua,” sambung dia.
Selain itu, Haruna juga ingin kejadian yang terjadi pada musim lalu kembali terulang.
Kejadian yang dimaksud adalah status laga kandang Perseru Serui saat memasuki bulan Ramadhan.
Sebab, musim 2017 lalu, beberapa klub harus mengalami pertukaran jadwal lantaran kapasitas penerangan di Stadion Marora tidak layak menggelar laga malam hari.
“Kemarin Madura United pernah bertukar jadwal pertandingan dengan Persipura dari sebelumnya sebagai tim tamu, ditukar sebagai tuan rumah."
"Pertukaran tersebut menjadikan Madura United harus menjalani pertandingan away bersambung dengan rute panjang."
"Antisipasi agar hal seperti itu tidak terjadi lagi, perlu didiskusikan dengan baik dengan klub,” pungkas mantan manajer Persebaya Surabaya ini.