Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, mengaku cukup terkejut dengan mendengar pernyataan dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi tentang Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn.
Menurut Simon, tidak seharusnya Edy melontarkan komentar pedas terkait perpindahan kedua pemainnya itu dari Bhayangkara FC ke klub asal Malaysia, Selangor FA.
Beberapa waktu lalu Edy menyebutkan bahwa para pemain yang memilih melanjutkan kariernya ke Malaysia tidak nasionalis dan mata duitan.
Hal itu dikatakan Edy dikarenakan ia takut Evan Dimas dan Ilham Udin tidak bisa dilepas Selangor FA saat Luis Milla memintanya untuk mengikuti pemusatan latihan timnas U-23 Indonesia jelang Asian Games 2018.
Tidak adanya Evan Dimas dan Ilham Udin nanti akan menghambat kinerja timnas U-23 Indonesia yang membidik empat besar di Asian Games 2018.
(Baca Juga: Manuchekhr Dzhalilov Butuh Waktu Beradaptasi di Sriwijaya FC)
Patut diketahui, setiap klub boleh menahan pemainnya apabila bukan agenda dari FIFA.
"Dua pemain muda (Evan Dimas dan Ilham Udin) sekitar 21 tahun terpilih oleh liga lain bahkan liga yang lebih kuat," kata Simon belum lama ini.
"Saya sedikit terkejut ketika PSSI tidak melihat ini sebagai hal positif. Ilham dan Evan Dimas harus mencoba liga lain," ucap pelatih asal Skotlandia tersebut.
Lebih lanjut Simon mengatakan kesuksesan Ilham Udin dan Evan Dimas berlabuh ke Selangor FA tak lepas dari performanya yang membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017.
Simon sangat bangga Evan Dimas dan Ilham Udin bisa mencoba tantangan baru untuk keluar dari zona nyamannya.
Mantan pelatih Mitra Kukar itu juga mengakui bahwa Bhayangkara FC akan kehilangan Evan Dimas dan Ilham Udin.
(Baca Juga: Jeda Kompetisi, Pemain Liga 1 dan Liga 2 Ikut Kompetisi Tarkam di Manado)
Akan tetapi Simon tetap mendoakan karier Evan Dimas dan Ilham Udin agar bisa sukses di Malaysia.
"Para pemain ini merupakan milik klub dan saya juga turut mendorong pemain ini untuk ke klub lain," kata Simon.
"Mereka harus memberanikan diri untuk menjajal diri mereka, ketika mereka merasa nyaman dan mudah maka performa mereka akan stuck."
"Jadi saya kehilangan Evan dan Ilham, saya sangat-sangat bangga," ucap Simon mengakhiri.