Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak hanya Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn saja yang memutuskan untuk melanjutkan kariernya ke Malaysia dengan memperkuat Selangor FA.
Namun ada satu pemain lagi yang bakal menyusul Evan dan Ilham bermain di Liga Malaysia.
Pemain tersebut adalah bek tengah Persib Bandung, Achmad Jufriyanto, yang dikabarkan selangkah lagi memperkuat Kuala Lumpur FA.
Proses perpindahan pemain yang akrab disapa Jupe itu mengundang komentar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.
PSSI tidak melarang Jupe untuk melanjutkan pertualangannya di Negeri Jiran.
Tisha hanya meminta Jupe terlebih dahulu untuk berkoordinasi dengan PSSI sebelum mengambil sebuah keputusan tersebut.
Setidaknya seperti Ryuji Utomo yang memberikan kabar ke PSSI bahwa akan bermain di klub kasta kedua Liga Thailand, PTT Rayong.
"Kalau koordinasi, mau itu dia pemain timnas atau tidak, etikanya harus koordinasi. Kalau terjadi apa pun dengan dia, yang bertanggung jawab itu PSSI," kata Tisha.
(Baca Juga: Masih Kisruh di Indonesia, Evan Dimas dan Ilham Udin Sudah Dipanggil Selangor FA)
Kabar perpindahan Jupe ke klub Malaysia sebenarnya tidak terlalu besar ketimbang Evan Dimas dan Ilham Udin.
Sebab, Evan Dimas dan Ilham Udin merupakan pemain yang diproyeksi akan memperkuat timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018.
Meskipun diakui Tisha bahwa Jupe bisa saja ikut andil dalam skuat timnas U-23 Indonesia dikarenakan pada Asian Games 2018 nanti setiap tim diperbolehkan diperkuat tiga pemain senior.
Tisha tidak tahu apakah Jupe termasuk daftar pemain yang terus dipantau oleh pelatih Luis Milla.
"Nah yang menjadi sangat krusial, adalah ketika dia dalam radar pemantauan inti dari pemain timnas. Tapi saya tak mau mengecilkan arti menjadi pemain timnas. Harusnya terbalik," ucap Tisha.
"Harusnya perjuangan bukan dari sisi timnas yang datang dan bilang jangan begini begitu. Makna menjadi pemain timnas ini tidak sekadar proses dari kemarin, tapi juga ke depan yang harus dilaksanakan," kata wanita berusia 30 tahun tersebut.
Sikap khawatir terlihat dari PSSI apabila para pemain timnas U-23 Indonesia tidak dilepas oleh klub-klub Malaysia untuk mengikuti pemusatan latihan atau bermain di Asian Games 2018.
Terlebih Asian Games 2018 atau pemusatan latihan bu;an termasuk agenda FIFA dan klub seperti Selangor FA dan Kuala Lumpur FA bisa saja menahannya.
Jelang Asian Games 2018, PSSI sudah membuat sebuah program yang nantinya wajib diikuti oleh semua pemain dikarenakan target finis empat besar harus tercapai.
Pemusatan latihan tersebut rencananya akan digelar setiap bulan dimulai pada Januari 2018.
"Artinya kategori menjadi pemain timnas adalah kedisiplinan mengikuti aturan dan program pelatih. Bahwa program kepelatihan yang telah ditetapkan itu, memang intensitasnya sangat tinggi," kata Tisha.
"Setiap bulan pasti ada dan harus diikuti untuk mengejar ketertinggalan kami. Kami yakin mereka sudah dewasa, sudah bisa berpikir sendiri," ucap Tisha mengakhiri.