Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Poin-poin Penting dalam Pertemuan PSSI dan Kemenpora

By Mochamad Hary Prasetya - Rabu, 21 Februari 2018 | 14:37 WIB
PSSI melakukan pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi di Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018) (HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, sudah melakukan pertemuan dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018). 

Ada beberapa poin yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut setelah sebelumnya Imam sudah menyiapkan 11 pertanyaan kepada federasi sepak bola Indonesia itu.

Dalam pertemuan tersebut, PSSI diwakilkan oleh Joko Driyono (Wakil Ketua Umum), Ratu Tisha (Sekjen PSSI), dan Marco Gracia Paulo (Deputi Sekjen), serta Risha Adi Wijaya (CEO PT LIB), bersama dengan Tigorshalom Boboy (COO PT LIB).

Sementara untuk pihak Kemenpora selain Imam ada Gatot S Dewa Broto (Sesmenpora), dan Mulyana (Deputi IV).

Selepas pertemuan, Imam mengatakan ada beberapa fokus yang sangat penting dibicarakan sejak pukul 09.45 sampai 11.30 WIB.

(Baca juga: Resmi Gabung Perseru Serui, Djamel Leeflang Takjub dengan Suporter Indonesia)

Salah satunya bagaimana persiapan PSSI mempersiapkan timnas U-23 Indonesia untuk Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.

"PSSI harus menyiapkan timnas untuk memenuhi harapan publik Indonesia terutama di ajang Asian Games karena kami jadi tuan rumah dan itu harus dimulai dengan proses-proses yang benar-benar detail," kata Imam, Rabu (21/2/2018).

"PSSI juga harus memiliki komitmen yang tinggi, dimulai dari pelaksanaan liga dan beberapa pertandingan-pertandingan lain yang ujungnya adalah benar-benar bagaimana Asian Games nanti itu bisa memenuhi target," ucap Imam menambahkan.

Imam juga mendengar dari PSSI bahwa mereka tetap menargetkan tim asuhan Luis Milla bisa menembus empat besar di Asian Games 2018.

(Baca Juga: Gelar Pertemuan dengan PSSI, Menpora Imam Nahrawi: Loh, Ketumnya Mana?)

Usaha timnas U-23 Indonesia itu juga harus didukung penuh oleh semua lapisan masyarakat Tanah Air.

"Jadi euforia ini tidak hanya menjadi komitmen dari PSSI tapi juga harus menjadi komitmen dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan, dan mensuport," kata Imam.

"Tentu pemerintah akan terus menerus mendukung itu karena ini bukan semata-mata hiburan bangsa ini tapi ini benar-benar demi pertaruhan nama baik Indonesia. Itu yang pertama," ucap Imam menambahkan.

Lebih lanjut Imam juga menambahkan bahwa ada beberapa evaluasi dari dari kompetisi di 2017 termasuk penyelesaian utang-utang kepada klub-klub peserta.

Dijadwalkan pelunasan tunggakan utang itu akan diselesaikan sebelum kick off Liga 1 2018 bergulir pada 10 Maret mendatang.

Imam juga sangat senang dengan penjelasan PSSI karena sudah menyiapkan program-program kerja pada 2018 ini.

Program-program tersebut menjadi sebuah pondasi penting bagi Indonesia untuk menuju Piala Dunia 2034 atau yang paling dekat Olimpiade Tokyo 2020.

"Beberapa rencana ini tentu tidak boleh PSSI berjalan sendiri, harus di suport, harus didukung, tentu pemerintah akan melakukan upaya-upaya bersama," kata Imam.

Sedangkan pembahasan ketiga dalam pertemuan pagi hari ini mengenai perkembangan sepak bola Indonesia untuk ke depan.

Kata Imam, PSSI sudah menyiapkan festival-festival ataupun sebuah kompetisi di kelompok umur tertentu.

"Kami sudah bersepakat, Kemenpora, pemerintah bersama PSSI nanti akan melakukan beberapa pembagian tugas, dimana soal regulasi, fasilitasi, sampai kemudian penjenjangan bagi anak-anak sejak grasroot sampai ke depan kami tidak lagi kekurangan pemain, supaya kami bisa mengandalkan anak-anak kami di masa-masa yang akan datang," tutup Imam.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P