Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keberadaan turnamen pra musim di Indonesia dewasa ini cukup memantik perhatian para pelatih.
Terlebih pada pelatih asing, setidaknya sudah ada dua nama yang mengeluh akan turnamen pramusim.
Kedua pelatih yang bersuara, yakni Robert Rene Alberts pelatih PSM Makassar dan Stefano Cugurra pelatih Persija Jakarta.
Keduanya memberikan sorotan tajam terkait padatnya jadwal pertandingan dalam turnamen pramusim.
Terkhusus untuk Robert, pelatih berkebangsaan Belanda itu mengaku laga pramusim tidaklah penting.
Pasalnya, menurut Robert, pramusim di Indonesia dianggap lebih bergengsi dan dikedepankan dibanding kompetisi resmi.
Tak pelak, salah satu turnamen yang baru saja usai, Piala Presiden 2018 pun mendapat sorotan lebih dari Robert.
"Dengan segala hormat kepada Pak Presiden, bagus punya turnamen, tapi timing-nya (waktunya) harus tepat," ujar Rene.
(Baca Juga: Bhayangkara FC Tetapkan Markasnya di Liga 1 2018)
"Jadi seperti ada kompetisi sebelum kompetisi. Ini tidak bagus untuk pengembangan sepak bola Indonesia," tambahnya.
Sementara Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra, menilai bahwa jadwal turnamen pra-musim yang baru saja ia lakoni, Piala Presiden, cukup padat.
Lebih dari itu, pelatih asal Brasil tersebut mengasihani anak didiknya yang harus sering tampil dengan resiko besar.
"Saya merasa kasihan kepada para pemain yang harus bertanding. Karena jarak pertandingan yang terlalu dekat," ujar Teco.
"Mereka harus bermain maksimal untuk tim, dan rentan mendapat cedera karena faktor kelelahan," lanjut pria 34 tahun itu.