Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek Bhayangkara FC, Vladimir Vujovic, heran dengan media yang dinilainya tidak banyak memberi banyak sorotan kepada bek Persija Jakarta, Jaimerson da Silva.
Keheranan pemain yang akrab disapa Vlado tersebut disampaikan saat BolaSport.com melakukan wawancara eksklusif di Hotel Novotel, Solo, Sabtu (24/2/2018) siang.
Saat itu, ia menjelaskan deretan bek tangguh yang akan mewarnai Liga 1 musim 2018.
"Persija right now. Tidak seorang pun yang membicarakan dia, tapi Jaimerson da Silva pemain yang bagus," ujar Vlado kepada BolaSport.com.
(Baca juga: Tampines Rovers Pernah Dikalahkan Bali United, Ini Komentar Marko Simic)
"Dia pemain yang bagus, tapi saya tidak tahu mengapa media tidak membicarakannya. Semua orang hanya membicarakan satu nama sekarang," tutur Vladimir Vujovic menambahkan.
Penilaian eks bek Persib Bandung itu juga selaras jika melihat fakta di lapangan.
Sejak ada Jaimerson da Silva, Persija Jakarta kini menjelma sebagai tim yang memiliki pertahanan kokoh.
Hal tersebut terlihat pada Piala Presiden 2018. Duetnya dengan Maman Abdulrahman hanya kecolongan lima gol sepanjang gelaran turnamen.
Sejak ada bek 27 tahun itu, Persija Jakarta langsung berhasil merengkuh dua trofi pramusim 2018.
Pertama, skuat Macan Kemayoran menjadi jawara di turnamen Boost Sports Super Fix Cup dan trofi kedua adalah Piala Presiden.
Belum Move-On dari Persib
Selain itu, Vladimir Vujovic juga sempat mengatakan bahwa ia belum bisa move-on dari mantan timnya, Persib Bandung.
Suporter Persib, bobotoh jadi alasan utama Vujovic merasa bahagia menjadi pemain tim berjulukan Maung Bandung itu.
Namun, ada hal yang kurang menyenangkan untuknya sehingga ia memutuskan hijrah.
"Saya suka dengan Bandung, di sana selalu ada yang kasih semangat ke saya. Saya tak pernah merasakan dukungan yang hebat selain dari Bobotoh," kata Vujovic, kepada wartawan.
(Baca Juga: Keren, Pemain asal Indonesia Jadi Bagian Penting Klub yang Menguasai Puncak Liga Thailand)
"Tapi saya tak suka bagaimana satu orang di belakang tim membuat saya keluar dari tim. Padahal saya sudah membela Persib selama empat tahun, tapi saya merasa tak dihormati," ujarnya menambahkan.
Dengan kondisi seperti, bek asal Montenegro itu tak pikir panjang ketika ada tawaran masuk dari Bhayangkara.
"Ketika BFC telepon saya, langsung selesai mencapai kesepakatan. Bhayangkara menerima saya dengan tangan terbuka, manajemennya bagus, perasaan saya luar biasa di sini," kata pemain kelahiran tahun 1992 itu.