Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Kekecewaan Mario Gomez terhadap Sepak Bola Indonesia, Mulai dari Match Fee hingga Fasilitas

By Aulli Reza Atmam - Rabu, 7 Maret 2018 | 10:25 WIB
Eskpresi pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, saat timnya melawan Sriwijaya FC di Piala Presiden 2018, Selasa (16/1/2018). (HERKA YANIS/BOLASPORT.COM)

Belum lama menjalani karier kepelatihan di Indonesia, pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, sudah beberapa kali melontarkan keluhan terkait pesepakbolaan Tanah Air.

Kedatangan Mario Gomez memberikan angin segar bagi pendukung setia Persib Bandung, Bobotoh.

Pasalnya, pelatih asal Argentina itu diyakini mampu mengangkat kembali prestasi Persib yang tenggelam di Liga 1 2017.

Walau mengusung misi 'Golden Era' dengan mendatangkan pemain jempolan berupa Michael Essien dan Carlton Cole, nyatanya Maung Bandung hanya mampu finis di posisi ke-13 dengan torehan 41 poin.

Jelas, kedatangan Gomez membawa angin segar karena pelatih berusia 60 tahun itu sarat dengan prestasi dan dikenal bertangan dingin.

(Baca juga: PSMS Akan Gelar Laga Uji Coba untuk 'Cicipi' Stadion Teladan)

Buktinya, Gomez tercatat sebagai pelatih yang sangat sukses ketika masih menangani Johor Darul Takzim (JDT) di Malaysia.

Namun, baru tiga bulan memegang kendali juru taktik di Bandung, Gomez dibuat meradang di Indonesia.

Setidaknya, Gomez sudah lima kali melontarkan ungkapan kekecewaannya terhadap berbagai hal terkait pesepakbolaan Tanah Air.

Berikut sejumlah kekecawaan Mario Gomez yang dirangkum oleh Tribun Jabar:

1. Match Fee yang Belum Dibayar

Gomez sempat mempertanyakan uang yang didapatkan dari hasil laga uji coba di Tasikmalaya melawan Priangan Selection.

Pembayaran uang match fee dari pihak penyelenggara pertandingan memang tersendat.

Menurutnya, sebagai tim besar sudah selayaknya skuat Persib yang diasuhnya mendapatkan bayaran yang layak.

"Saya berbicara kepada para pemain. Persib adalah tim besar. Tak hanya tim besar, juga pemainnya. Ketika kamu diundang untuk bermain di sebuah tempat, mereka harus membayar ke Persib," ujar Gomez di Lapangan Pajajaran, Senin (26/2/2018).

Lalu, ia mencontohkan bagaimana Inter Milan jika ingin bermain di Indonesia.

Tentu saja, kata Gomez ada uang yang harus dibayar karena Inter merupakan tim besar.

"Ini soal uang, Persib tim besar. Ketika Inter datang ke sini, Persib harus membayar," kata Gomez.

Lalu jika ada pihak yang ingin mendatangkan Persib, maka mereka wajib membayar.

Sebab, pihak yang mengundang juga akan mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket.

"Bayaran tersebut sangat penting bagi pemain karena stadion penuh oleh fans dan Bobotoh. Tapi nyatanya uang itu bukan untuk pemain atau bukan untuk klub," ujarnya.

2. Manajemen Tak Datangkan Juru Gedor yang Dibutuhkan

Baru-baru ini, Gomez membuat sindiran melalui akun Instagram miliknya.

"When I ask for a striker and they bring me a midfielder," tulis Gomez melalui fitur Instastory.

Sontak, pernyataan itu menimbulkan tanda tanya besar.

Sebab, di sisi lain Gomez sendiri tengah dikaitkaitkan dengan kedatangan dua striker asing asal Argentina, Jonathan Bauman dan Jorge Pereyra Diaz.

Namun hingga hari ini, striker baru yang diinginkannya tak kunjung datang.

Saat ini, Mario Gomez sudah memiliki tiga orang striker, yaitu Ezechiel N Douassel, Airlangga Sutjipto, dan Muchlis Hadi.

Kuota pemain  asing pun sejauh ini sudah terpenuhi dengan hadirnya Bojan Malisic, Oh In-kyun, Ezechiel N'Douassel, dan Michael Essien.

3. Fasilitas Latihan yang Tidak Memadai

Sebelum menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gomez sempat mengeluhkan masalah lapangan latihan.

Berpindah-pindahnya tempat latihan Persib Bandung dikeluhkan oleh Gomez karena hal itu dianggap membuat permainan timnya tidak berkembang.

"Kita sudah mencoba ya latihan selama beberapa bulan. Kita sudah latihan di sini ya. Untuk perkembangan pemain kita agak susah ya karena pindah-pindah," ujar Gomez di Lapangan Lodaya, Selasa (13/2/2018).

Skuat Maung Bandung sudah tiga kali melaksanakan pemusatan latihan (TC) di mana salah satu alasannya adalah ketersediaan lapangan yang kurang memadai.

Hal itu membuat Persib harus rela jauh-jauh keluar dari Bandung hanya untuk berlatih di Yogyakarta, Batam, dan terakhir di Jepara.

Persib pun sempat menggunakan lapangan berumput sintetis di Lapangan Lodaya, namun hal itu dikhawatirkan membuat para pemain berisiko lebih besar mendapat cedera.

4. Marah Kepada Pengundang Laga Uji Coba

Gomez marah terhadap pihak yang mengundang Persib ke Tasikmalaya untuk melakukan pertandingan uji coba beberapa waktu lalu.

"Saya sangat marah kepada tim itu (Priangan Selection), kepada pemerintah di sana (Tasikmalaya), karena tidak ada yang mau bicara mengenai kontrak. Ketika kita pergi ke suatu tempat, kita harus membicarakan kontrak seperti bonus dan yang lainnya," kata Gomez dengan nada kesal saat ditemui di GOR Pajajaran, Senin (5/3/2018).

Namun, ia menegaskan bahwa kemarahan yang ditunjukannya bukan kepada Bobotoh yang memadati tempat digelarnya laga di Tasikmalaya.

5. Molornya Jadwal Liga

Mundurnya perhelatan Liga 1 2018 yang semula dijadwalkan dimulai pada 10 Maret menjadi 24 Maret sangat disesali Gomez.

Gomez menilai tak hanya Persib Bandung, banyak pihak klub banyak dirugikan atas molornya Liga 1.

"Kita berlatih setiap hari untuk persiapan liga yang akan dimulai tanggal 10, sekarang diundur jadi tanggal 24, ini tidak baik bagi persiapan tim. Kita terus berlatih setiap hari tanpa kepastian kapan liga akan dimulai, kapan kompetisi akan bergulir. Yang rugi bukan hanya Persib, tapi semua tim," ujar Gomez. (Yudha Maulana)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P