Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada misi penting yang dibawa PSIS Semarang kala bertolak ke Pamekasan untuk melakoni laga uji coba melawan Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Minggu (11/03/18) malam.
Laga ini akan mereka jadikan sebagai ajang pemantapan akhir, sebelum PSIS Semarang mengarungi Liga 1 musim 2018.
Kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia musim ini dimulai 23 Maret 2018.
Pelatih PSIS, Subangkit mengaku sama sekali tak buta dengan kekuatan Madura United.
Bahkan, dia menjelaskan sudah mengantongi sejumlah titik lemah tim yang kini dibesut Milomir Seslija tersebut.
(Baca juga: Apa Kata Gian Zola soal Ketertarikan PSMS terhadap Dirinya?)
Hanya saja, pelatih asal Pasuruan itu mewaspadai dua kekuatan baru yang didatangkan Laskar Sape Kerrab, julukan Madura United.
Dua kekuatan itu adalah pemain asing asal Liberia, Zah Rahan Krangar, yang merupakan playmaker, serta penyerang asli Brasil, Alberto de Paula.
”Saya sedikit banyak sudah tahu gaya bermain mereka. Para pemain Madura United juga sudah mempersiapkan langkah antisipasinya,” tutur Subangkit, Sabtu (10/3/2018).
”Hanya yang perlu kami waspadai kewaspadaan adalah pemain baru mereka, Zah Rahan dan penyerang Beto. Kalau Zah sih sudah paham, karena dulu lama dengan saya. Kalau yang Beto, saya belum tahu.”
Soal target dalam laga pramusim ke-13 PSIS sebelum Liga 1 ini, Subangkit berharap mental para pemain pelan tetapi pasti terus menunjukkan peningkatan ke arah bagus.
”Laga ini bagus, kami ingin lebih melatih mental anak-anak. Karena itu, kami butuh atmosfer Liga 1,” tutur Subangkit.
”Saya berharap terus ada peningkatan baik dari mental mau pun kerja sama tim dan pemahaman strategi jelang Liga 1 bergulir.”