Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Peresmian Egy Maulana Vikri berseragam Lechia Gdansk menggemparkan publik Indonesia dan Polandia.
Klub yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Polandia atau Ekstraklasa itu tertahan di peringkat ke-13 musim 2017-2018.
Pada pekan ke-27, Lechia Gdansk tumbang di kandang sendiri, Stadion Energa Gdansk, dengan skor 1-3 dari Legia Warsawa, Senin (12/3/2018).
Kekalahan itu terjadi ketika Lechia Gdansk memakai formasi 3-4-3.
Dirangkum SuperBall.id dari transfermarkt.com, formasi 3-4-3 tersebut dipakai paling banyak, yakni sembilan kali, selama musim 2017-2018.
Sembilan kali penggunaan formasi 3-4-3 itu menghasilkan satu kemenangan, tiga imbang, dan empat kekalahan.
(Baca Juga: Nasib Nahas Dialami Lechia, Klub yang Dibela Egy Maulana)
Formasi 3-4-3 itu tampaknya masih belum efektif dibandingkan formasi 4-2-3-1 yang sudah memberikan tiga kemenangan, tiga imbang, dan dua kali kalah.
Formasi 4-2-3-1 merupakan pilihan penggunaan kedua terbanyak di Lechia Gdansk.
Masih ada beberapa formasi yang diterapkan Adam Owen di eranya, seperti 4-4-2, 3-5-2. 4-4-1-1, 3-4-2-1, dan 4-3-3.
Adam Owen dari Wales melatih Lechia Gdansk mulai 27 September 2017 hingga 3 Maret 2018.
Sejak 5 Maret 2018, Lechia Gdansk dilatih Piotr Stokowiec dari Polandia.
Piotr Stokowiec kebetulan sangat memfavoritkan formasi 4-2-3-1.
Namun, saat menjamu Legia Warsawa, Minggu (11/3/2018), Piotr Stokowiec memakai 3-5-2.
Belum diketahui apa alasan Stokowiec lebih menggunakan formasi 3-5-2 yang berakhir dengan kekalahan 1-3 itu.
Kemungkinan besar, formasi 3-5-2 dipakai karena pelatih belum menemukan sosok yang tepat untuk memulai serangan dari lini tengah.
Piotr Stokowiec terpaksa mengandalkan permainan sayap untuk menyerang pertahanan lawan.
(Baca Juga: Egy Maulana Menginspirasi Publik Indonesia)
Sialnya, tiga pemain bertahan Lechia Gdansk tak cukup kuat menahan serangan lawan.
Akibatnya, begitu mudah dibobol tim kuat seperti Legia Warsawa yang kini menempati puncak klasemen Liga Ekstraklasa.
Posisi Egy
Selain terpukau dengan permainan Egy Maulana, posisi pria asal Medan, Sumatera Utara, itu, yakni gelandang serang, sangat dibutuhkan Lechia.
Dari sekian pemain, posisi gelandang serang di Lechia Gdansk ditempati Sebastian Mila.
Sementara pemain lini tengah lainnya kebanyakan berposisi gelandang bertahan dan sayap.
Sebastian Mila juga bisa disebut satu-satunya pemain yang mampu berperan sebagai gelandang serang.
Namun, di usianya yang sudah 35 tahun, Sebastian Mila sudah jarang dimainkan Lechia Gdansk.
Nomor kapten klub itu pun, 10, sudah diserahkan ke Egy Maulana Vikri.
Egy Maulana Vikri berpeluang besar menggantikan posisinya sebagai gelandang serang karena dalam klausul kontrak pemain berusia 17 tahun itu dijanjikan bermain di skuat utama.
Meski sudah resmi dikontrak tiga tahun, Egy Maulana Vikri belum bisa membela Lechia Gdansk karena bekum berusia 18 tahun sesuai regulas.
Egy Maulana Vikri akan tampil setelah berulang tahun ke-18 pada 7 Juli 2018, yaitu di musim 2018-2019.
Akan tetapi, belum dapat dipastikan apakah Lechia Gdansk bisa bertahan di Ekstraklasa atau degarasi ke Liga 1, kasta kedua kompetisi sepak bola Polandia.
Lechia Gdansk masih menyisakan tiga laga di musim reguler Ekstraklasa 2017-2018.
Namun, sudah dipastikan bahwa Lechia Warsawa akan memasuki babak degradasi (relegation round).
Relegation round diikuti delapan tim urutan 9-16 musim reguler Ekstraklasa.
Di relegation round, Lechia Gdansk dan tujuh klub lainnya akan melakoni tujuh laga.
Dua tim terbawah akan degradasi, digantikan dua klub teratas Liga 1 yang promosi ke Ekstraklasa.