Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bertandang ke Markas Perseru Serui di Stadion Marora, Kepulauan Yapen, Papua, selalu menjadi momok tersendiri bagi klub Liga 1 Indonesia.
Tak terkecuali bagi PSM Makassar, Robert Rene Albert sebagai pelatih kepala pun tak menampik hal tersebut.
Menurut Robert, mengahadapi Perseru di kandangnya sangat menguras pikiran.
Bukan hanya soal teknis persiapan laga yang harus dipikirkan matang-matang, tetapi juga kesiapan fisik dan mental dalam proses perjalan menuju ke Serui.
"Kalau kasusnya lawan Serui perjalanan yang agak rumit memang dan itu yang menyita pikiran," ungkapnya saat ditemui di Stadion Andi Mattalata Matoangin, Selasa (27/3/2018).
(Baca Juga: Didepak Persib, Michael Essien Beri Pengakuan Mengejutkan soal Kompetisi di Indonesia)
Untuk perjalan menuju Serui, skuat PSM harus menempuh perjalan berjam-jam.
Hal itu lantaran sebelum sampai ke Serui, penerbangan Makassar harus transit ke Biak dengan jarak tempuh tiga jam.
Dari Biak, perjalan dilanjutkan kembali melalui penerbangan pesawat printis ke Serui dengan jarak tempuh selama 20 menit.
Meski tak telalu lama, namun jarak bandara Serui menuju ke pusat kota memakan perjalan darat yang cukup lama pula dengan rute jalanan yang cukup ekstrim.
Hal itupun membuat skuat PSM memilih akan berangkat lebih awal.
Robert memutuskan akan berangkat pada Kamis (29/3) Pukul 01.00 Wita dan memilih menginap semalam di Biak kemudian esok harinya menuju ke Serui.
"Sehingga kami akan berangkat lebih awal, menginap di Biak dulu dan dilanjutkan ke Serui esok harinya," kata Robert.
Meski dinilai berat, tetapi PSM memiliki catatan manis pada musim kompetisi 2017 lalu.
Kala itu, PSM Makassar yang tak diperkuat oleh sejumlah pemain pilarnya mampu merebut tiga poin di kandang Serui.
PSM pun tercatat sebagai klub pertama yang mampu menaklukan keangkeran Stadion Marora.