Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Insiden yang terjadi pada saat akhir pertandingan Arema FC kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4/2018) memang sangat menyedihkan.
Tak ayal hal itu membuat pemain Arema FC merasa terpukul.
Salah satu yang mengungkapkan kesedihanya atas kejadian tersebut adalah stoper Arema FC, Arthur Cunha.
Ia merasa terpukul dan sedih atas kejadian tersebut. Sebab, karena kericuhan tersebut laga tak berlangsung hingga selesai.
Laga sendiri terhenti pada injury time babak kedua atau tepatnya menit 90+2.
Saat itu, para penonton memaksa merangsek ke lapangan setelah tidak puas dengan kinerja pengadil lapangan dan hasil akhir.
(Baca Juga: Kronologi Kericuhan Suporter di Kanjuruhan Usai Laga Imbang Arema FC Vs Persib Bandung)
Akibat insiden tersebut sekitar 200 penonton harus mendapat perawatan karena mengalami sesak nafas karena terkena gas air mata.
"Saya tidak bisa banyak bicara. Yang jelas saya sangat sedih atas kejadian ini," terang Arthur Cunha kepada Suryamalang, Senin (16/4/2018).
Lebih lanjut, pemain 28 tahun itu mengakui bahwa dirinya bisa memahami kekecewaan penonton yang mayoritas Aremania.
Sebab, dengan hasil yang kurang bagus memang mengecewakan bagi Aremania. Sehingga cukup wajar jika Aremania meluapkan kekecewaanya.
"Saya rasa hal ini lazim terjadi. Di Brazil hal ini juga sering terjadi. Tetapi ini memang sepertinya lebih daripada di Brazil," imbuhnya.
Di sisi lain, Arthur Cunha menilai bahwa sejak awal dirinya memang sudah mengira bahwa dirinya sudah mengira bahwa laga menghadapi Persib Bandung akan berlangsung panas. Sehingga dirinya bersyukur sang istri dan putranya tak ikut ke stadion.
"Saya tidak mengajak istri dan anak. Sebab saya sudah mengira sebelumnya bahwa pertandingan akan berjalan pada tensi tinggi," tutupnya.