Film Pemburu di Manchester Biru Karya Anak Indonesia Bakal Segera Tayang

Pria asal Indonesia, Hanif Thamrin, memiliki sebuah perjalanan yang sangat mengesankan dalam urusan pekerjaan.

Pria yang pernah bekerja sebagai Direktur Media PSSI itu meraih impiannya untuk bekerja di salah satu klub sepak bola asal Inggris, Manchester City.

Kisah Hanif selama bekerja di Manchester City rencananya akan difilmkan dengan menggaet sebuah produksi film bernama Oreima Films.

Film tersebut bernama Pemburu di Manchester Biru yang intinya seorang anak pertama asal Indonesia yang pernah bekerja di klub berjulukan The Citizen tersebut.

Film non-fiksi tersebut akan diperankan oleh seorang aktor berbakat pemenang penghargaan "Actor of The Year" di Indonesian Choice Awards 2018 yakni Adipati Dolken yang bertindak sebagai Hanif.

Adipati Dolken akan dibantu oleh Ganindra Bimo yang bertindak sebagai Pringga selaku sahabat Hanif selama di Inggris.

"Saya senang sekali dapat memerankan Hanif di film ini dan sepak bola adalah olahraga favorite saya, bahkan saya dulu memiliki cita-cita ingin menjadi atlet sepal bola," kata Adipati Dolken di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

(Baca Juga: Hanya Bermain 18 Kali, Pemain Vietnam Incaran Persib Ini Dapat Bayaran Besar)

"Pasion saya terhadap sepak bola akan saya wujudkan di dalam film ini dan semoga dapat menginspirasi anak muda Indonesia yang mempunyai mimpi besar dalam mewujudkannya," kata pria berusia 26 tahun itu menambahkan.

Perlu diketahui, Hanif merupakan seorang anak asal Payakumbuh, Sumatera Barat, yang merantau ke London untuk menyelesaikan sekolah S2, namun ia mendapatkan rintangan dan kesulitan selama hidup di sana.

Hanif memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan mengejar kesempatan kedua di Manchester yang layak diperjuangkan, hingga akhirnya bisa bekerja di Manchester City.

Bagi Hanif, itu menjadi pekerjaan yang paling menyenangkan dan terbaik bagi para pecinta sepak bola.

Setidaknya, impian Hanif bisa terwujud dan ia juga memutuskan untuk membuat sebuah buku dengan judul Pemburu di Manchester Biru sebelum difilmkan.

"Lewat film Pemburu di Manchester Biru, saya hanya ingin memberitahu anak muda di Indonesia bahwa bekerja di klub sepak bola premier league bukan hanya sekedar impian, tapi bisa diwujudkan," kata Hanif yang bekerja sebagai salah satu tim media di Manchester City.

Di balik layar, sutradara film Pemburu di Manchester Biru, Rako Prijanto, mengatakan akan mengemas film drama non-fiksi tersebut secara epik dan emosional.

Rako ingin menghasilkan sebuah film yang menginspirasi dan penuh motivasi bagi masyarakat Indonesia khususnya anak muda pecinta sepak bola untuk mewujudkan impiannya.

"Biography anak Indonesia dalam dunia premier league sekelas Manchester City tentu saja akan menarik untuk ditonton karena menguras emosi dan inspiratif," kata Rako.

"Diantara jutaan generasi milineals yang lahir di budaya baru Indonesia, Hanif Thamrin muncul sebagai satu-satunya anak Payakumbuh asli yang berhasil di Manchester City," kata Rako.

Sementara itu, produser film Pemburu di Manchester Biru, Reza Hidayat, mengatakan ketertarikannya dalam menyukseskan film yang ditunggu-tunggu oleh pecinta sepak bola.

Menurut Reza, ia tidak bisa membayangkan kisah-kisah apa saja yang dilakukan Hanif selama di Manchester City.

"Ketika saya membaca kisah Hanif, saya langsung bermimpi bisa bekerja di klub sepak bola ternama dan bertemu dengan idola impian, bahkan bekerja di tempat impian semua para pecinta sepak bola adalah sebuah kesan yang tidak akan terlupakan," kata Reza.

Reza menambahkan, kisah dari Hanif menginspirasi para warga Indonesia yang tentu saja bisa mewujudkan mimpinya bekerja di salah satu klub sepak bola impiannya.

Terlebih, rasa lelah tidak akan terasa apabila bertemu dengan idolanga setiap hari dan mendukung tim kebanggaan yang dicintainya sejak kecil.

"Rencananya film ini akan tayang antara bulan Oktober atau November 2018," kata Reza.