Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua pemain asing yang pernah bermain di Indonesia ternyata secara terbuka bongkar keburukan sepak bola Indonesia ke media asing.
Dua pemain yang pernah merumput di Indonesia itu ialah, Boubacar Sanogo dan Kristian Adelmund.
Eks penyerang Wender Bremen itu yang pernah bermain untuk Madura United itu terang-terangan berbicara kepada media Jerman, T-Online.
Saat itu Boubacar Sanogo diwawancarai oleh T-Oline pada November 2017.
Pemain asal Pantai Gading itu mengkririk struktur sepak bola Indonesia.
"Saya tidak senang berada di Indonesia, strukturnya bisa dibilang berantakan," ujarnya saat diwawancarai T-Online pada Kamis (9/11/2017).
(Baca Juga: VIDEO - Unik, Laga PS Tira Vs PSMS Sempat Tertunda di Babak Kedua Karena Hal Ini)
"Di tempat latihan, kami bahkan tidak memiliki ruang ganti pakaian atau pun tempat mandi," kata Sanogo, pemain Timnas Pantai Gading medio 2006-2010 ini.
"Jadi, kami harus berganti pakaian di rumah," tambahnya
Boubaca Sanogo hanya seumur jagung berkarier di Indonesia, hanya sekitar tiga bulan berseragam Madura United di putaran pertama Liga 1 2017.
Tim berjulukan Laskar Sape Kerrap secara resmi tidak memperpanjang masa kerja Sanogo menjelang bergulirnya putaran kedua Liga 1.
Sanogo sendiri tak gemilang bersama Madura United saat itu yang hanya mencatatkan lima kali bermain satu kali gol.
Pemain yang pernah bermain untuk PSIM Jogja, PSS Sleman, dan Persela Lamongan itu membuka keburukan sepak bola Indonesia ke media Belanda, Vice Sport pada Januari 2018.
Pemain asal Belanda itu menyoroti masalah utama dari sepak bola Indonesia adalah korupsi.
(Baca Juga: Incaran Persib Berbayaran Besar Pernah Dibuat Menangis Timnas Indonesia karena Ini)
"Meski keadaan saat ini sudah membaik, korupsi tetap jadi masalah utama di sepak bola Indonesia," ujar Adelmund dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari Vice Sports.
Bahkan Adelmund mengaku kepada Vice Sports bahwa ia pernah melihat barang yang dilarang dibawa dalam sebuah pertandingan, yakni pistol.
"Sebagai contoh, saya pernah melihat bos lawan - saya melihat bahwa dia membawa pistol - melihat ruang ganti dari wasit. Anda tidak perlu terkejut tentang hal itu di Indonesia," ujarnya.