Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berhasil tidak mengalami kebobolan saat melawan Barito Putera menjadi catatan positif tersendiri bagi PS Tira.
Pada laga itu, PS Tira menang tipis 1-0.
Ini untuk kali kedua gawang The Young Warriors tidak kebobolan di pertandingan Liga 1.
Sebelumnya, kiper Syahrul Tisna sukses mencatatkan clean sheet saat PS Tira menang 2-0 atas PSIS Semarang.
Selain dua laga itu, gawang PS Tira selalu kebobolan. Sampai laga ke-12, PS Tira sudah kemasukan 23 gol.
Mereka menduduki peringkat dua sebagai tim yang paling sering kebobolan setelah PSMS Medan.
(Baca juga: Segera Bangun Sentra Latihan Terbaik, Persib Siapkan Lahan 10 Hektare)
Rapuhnya pertahanan menjadi perhatian pelatih sementara PS Tira, Miftahudin saat menghadapi Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (8/6/2018).
Miftahudin mengakui Persija tak bisa diremehkan. Absennya striker Marko Simic tidak mengurangi daya gedor Macan Kemayoran.
Ini yang menjadikan Miftahudin fokus meningkatkan benteng pertahanan tim.
“Kami fokus pada pertahanan karena Persija memiliki serangan yang berbahaya. Kami harus bekerja keras bila ingin memenangkan pertandingan itu,” kata Miftahudin.
Saat menghadapi Barito Putera, kuartet lini belakang PS Tira, Mahdi Albaar, Kim Sang-min, Didik Wahyu, dan Abduh Lestaluhu sangat solid.
Sang-min menunjukkan dirinya sebagai bek sentral yang tangguh dan sulit dilewati.
Bek Korea Selatan juga selalu bersiaga saat Abduh dan Mahdi kerap naik untuk melapis serangan.
Sang-min sukses membuat duet lini depan Barito Putera, Samsul Arif dan T.A. Musafry frustrasi.
“Meski demikian, kami tetap harus melakukan perbaikan. Masih banyak yang harus diperbaiki, tidak hanya di lini belakang saja,” ujarnya.
Menurut dia kemenangan atas Barito Putera telah mengangkat moral pemain.
Ditegaskan asisten pelatih tim nasional U-19 ini, PS Tira masih bisa bersaing di kompetisi. Hanya, mereka harus bisa konsisten.
“Kami masih bisa bersaing. Namun kami harus lebih konsisten,” jawab Miftahudin.