Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID – Derbi Yogyakarta, yang mempertemukan PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman, menjadi laga paling ditunggu di Wilayah Timur Liga 2.
Duel sesama tim DI Yogyakarta itu seharusnya menjadi pembuka liga di wilayah tersebut. Namun, jadwal laga itu mengalami perubahan dan digeser ke bulan Juli.
PSS Sleman bertindak sebagai tuan rumah pertama di derbi itu. Laga digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/7/2018).
Kendati baru akan berlangsung lebih dari sebulan ke depan, pelatih PSIM Yogyakarta, Bona Simanjuntak sudah tak sabar menunggu laga penuh gengsi itu.
(Baca Juga: Neymar dan Kylian Mbappe Bisa Jadi Masalah Baru, bila PSG Tak Dapatkan Rp 986,5 Miliar)
(Baca Juga: 8 Tim Liga 1 Ini Tempatkan Pemain Lokal di Daftar Top Scorer Klub, Siapa Saja?)
Bagi Bona, duel itu memang sarat emosi, terutama bagi dirinya yang pernah membela PSS Sleman. Bona memang memperkuat PSS Sleman musim 2003 sampai 2005.
Gelandang asal Medan ini turut membawa PSS Sleman menduduki peringkat keempat liga pada 2003. Di musim 2005, PSS Sleman diantarnya mencapai semifinal Piala Indonesia.
Menariknya, saat itu PSS Sleman juga diperkuat Seto Nurdiantara. Kini Seto menangani PSS Sleman dan akan beradu strategi dengan Bona.
“Saya sudah menunggu laga melawan PSS. Ini merupakan laga penting dan sarat emosi. Saya pernah menjadi bagian dari PSS. Tetapi saya tetap profesional saat menghadapi klub lama dan ingin meraih kemenangan bagi PSIM di laga tersebut,” ujar Bona.
(Baca Juga: Semakin Sulit Bersaing di Manchester United, Anthony Martial Siap Angkat Koper)
Hanya Bona memilih mengesampingkan laga itu. Pasalnya, tim masih akan menghadapi laga berat sebelum bertemu PSS.
Mereka akan berduel dengan Persiwa Wamena, yang ditangani Suimin Diharja, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (14/7/2018). Suimin sendiri pernah menangani Bona saat di Persijap Jepara.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
“Laga melawan Persiwa pun harus diwaspadai. Saya berhadapan dengan guru saya, pelatih Suimin. Usai libur Ramadan, kami menghadapi tim-tim yang tidak mudah,” tukasnya.