Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas Indonesia U-16 Indonesia berhasil menjuarai Piala AFF di Sidoarjo-Gresik Jatim, setelah pada final mereka mengalahkan Thailand melalui babak adu penalti 4-3 (1-1).
Pelatih Fakhri Husaini pun mengakui sudah sejak jauh hari mempersiapkan anak asuhnya untuk menghadapi drama adu penalti.
Dalam drama adu penalti setelah 2x40 menit waktu normal berakhir dengan skor 1-1, empat eksekutor Indonesia berhasil menjaringkan bola nya ke gawang Thailand.
Sedangkan dua dari lima penendang tim lawan tendangannya berhasil digagalkan kiper Ernando Ari Sutaryadi yang tampil di bawah mistar.
(Baca Juga: Piala Malaysia 2018 - Selangor FA Tumbang Tanpa Evan, Tim Andik Dibantai Klub Adidaya)
Meski memberikan pujian kepada kiper yang akrab disapa Nando, namun Fakhri juga mengaku salut dengan mental para eksekutor di skuatnya yang begitu tenang menghadapi tekanan.
“Mengenai Nando, saya melihat dia sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebagai kiper ia memliki mental dan teknik yang bagus."
"Namun bukan hanya Nando, para eksekutor kami juga peran yang sangat penting. Terbukti, semua tendangan mereka masuk, hanya menyisakan Brilyan yang tidak sempat mengeksekusi,” beber Fakhri dalam sesi jumpa pers seusia pertandingan.
“Adu penalti ini sudah masuk dalam skenario kami. Sehingga waktu demi waktu anak-anak sudah kami latih. Dan hari ini mereka membuktikan hasilnya,” lanjut Fakhri.
Sementara Nando sendiri merasa sangat bangga bahwa dirinya bisa membawa timnas akhirnya menjadi juara di ajang AFF dan di depan pendukung sendiri.
(Baca Juga: Hafizh Syahrin Berjuang Keras untuk Lolos Kualifikasi MotoGP Austria 2018)
Soal ketepatannya dalam membaca eksekusi penendang Thailand, Nando mengaku sudah banyak mendapat pelajaran dan masukan dari tim pelatih untuk hal tersebut.
“Saya merasa bangga bisa membawa tim ini juara. Saya berterima kasih kepada suporter dan orang tua yang selalu mendoakan saya.”
“Untuk keberhasilan menahan penalti, selama ini saya selalu mendapat arahan dari para pelatih, dan coach Fakhri khususnya, bahwa tekanan besar selalu berada di penendang, sehingga kiper harus bisa lebih santai dan tenang, demi bisa membaca arah bola. Itu yang tadi saya lakukan,” ungkap Nando.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on