Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Resep Peter Butler untuk Bawa PSMS Keluar dari Zona Degradasi

By Irfa Ulwan - Minggu, 19 Agustus 2018 | 13:21 WIB
Peter Butler saat jumpa pers di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (24/5/2018). (MEDIA PERSIJA)

 PSMS Medan masih belum beranjak dari dasar klasemen sementara Liga 1 2018. 

Sang pelatih, Peter Butler, mengungkapkan kiat sukses agar tim ini dapat segera keluar dari keterpurukan.

PSMS Medan mendekam di posisi ke-18 lantaran hanya mampu mengoleksi 19 poin dari 20 laga yang telah dilakoninya di Liga 1 2018.

PSMS memang merupakan tim yang baru promosi ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Indonesia tersebut.

Namun, sejarah besar di balik namanya mengatakan jika situasi yang tengah dialami oleh Ayam Kinantan tersebut amat tragis.

(Baca juga: Fakhri Husaini Mulai Tatap Piala Asia U-16 2018)

Bukan hanya dihadapkan dengan ancaman degradasi kembali, tetapi permasalahan yang melanda internal tim yang menjadi representasi Sumatera Utara itu amat mengkhawatirkan.

Peter Butler, yang datang menggantikan posisi Djadjang Nurdjaman mengatakan bahwa tim yang telah malang-melintang di kancah persepakbolaan Tanah Air sejak Kompetisi Perserikatan itu tengah megap-megap lantaran dana operasional amat minim.

"Tim ini bermain baik, tapi kami harus realistis dengan segala harapan. Anggaran di PSMS ini sangat kecil," ujar Butler seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Medan.

Masih menurut pelatih asal Inggris itu, manajemen harusnya dapat hadir dengan sesuatu yang dapat kembali memompa motivasi pemaindi tengah kecamuk badai permasalahan tersebut.

"Tim ini butuh motivasi yang jelas dari manajemen dan bukan hanya kata-kata saja," kata Butler.

Kedatangan Butler ke Medan di tengah situasi sulit ini memang didasari oleh keprihatinannya.

Ia mengungkapkan sendiri jika keputusannya menerima pinangan Ayam Kinantan tanpa tedeng aling-aling apa pun, kecuali menyelamatkan PSMS dari keterpurukan.

Menurutnya, PSMS tidak akan keluar dari situasi ini jika seluruh elemen dalam klub yang didirikan pada 21 April 1950 itu tidak mau berkomitmen dan punya keinginan yang sama kuat.

"Saya pernah menangani tim dengan kondisi seperti ini sebelumnya dan membutuhkan komitmen yang solid serta semua orang harus mau bekerja sama untuk keluar dari kekacauan ini," ucap eks pelatih Persipura Jayapura tersebut.

Di akhir, pria 51 tahun tersebut mengajak seluruh pemain, ofisial, dan manajemen agar dapat bersinergis demi mencapai cita-cita luhur itu.

"Kita harus yakin. Situasi seperti ini memang sulit, tapi kita harus kerja keras. Semua pemain dan manajemen harus bekerja sama untuk capai tujuan itu," tuturnya.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P