Diperpanjang Kontraknya, Luis Milla Punya Pekerjaan Rumah Ini yang Harus Diperbaiki

By Andrew Sihombing - Rabu, 29 Agustus 2018 | 17:39 WIB
Pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, menghibur kiper Andritany Ardhiyasa setelah kalah dalam adu penalti dari UEA di babak 16 besar Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Pola serangan yang mengandalkan serangan sayap juga terlihat kian kental.

Masalahnya, saat pola ini mentok akibat antisipasi lawan, Milla seperti minim variasi taktik.

(Baca Juga: Indonesia Tambah Emas Melalui Karateka Rifki Ardiansyah Arrosyiid)

Saat menang 3-1 kontra Hong Kong di laga pamungkas Grup A Asian Games, tusukan dari sektor tengah sebagaimana terlihat lewat gol Irfan

Jaya, Stefano Lilipaly, dan Hanif Sjahbandi memang berhasil meloloskan Garuda Muda saat Febri Hariyadi dimatikan.

Masalahnya, kualitas seperti ini bukan hal yang sering diperlihatkan oleh timnas U-23 Indonesia.

3. Kacamata kuda


Aksi penyerang timnas U-23 Indonesia, Irfan Jaya (kanan), dalam laga uji coba melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (31/7/2018).(YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM)

Milla seperti memakai kacamata kuda saat sudah percaya dengan pemain tertentu.

Kasus Irfan Jaya dan Saddil Ramdani sepanjang Asian Games 2018 bisa menjadi contoh paling pas.