Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kata Edy Rahmayadi Soal Potensi Intervensi dari Pemerintah

By Muhammad Robbani - Rabu, 26 September 2018 | 15:14 WIB
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi menggelar jumpa pers, membahas soal kematian suporter, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, secara resmi menghentikan sementara Liga 1 selama dua pekan.

Menpora menuntut PSSI dan pihak-pihak terkait untuk menuntaskan kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, dalam tempo selama dua pekan.

Bukan tidak mungkin Menpora selaku pemerintah akan turun tangan jika masalah ini belum juga tuntas dari waktu yang sudah ditetapkan.

Lalu bagaimana tanggapan Ketua Umum PSSI, Edy Rahyamadi jika pemerintah ikut menangani masalah ini?

"Pak Menteri sudah memberikan deadline kalo mau turun itu wewenang beliau. Itulah kehadiran pemerintah sesuai nawacita presiden," kata Edy Rahmayadi kepada wartawan di Hotel Borobudur, Selasa (25/9/2018). 

"Tetapi jangan turun pada pelanggaran hukuman itu namanya algojo, tapi juga reward dan hukuman, bukan hukuman tok, saya bersyukur alhamdulikah kalo ada yang mau pikirkan ini," ujarnya menambahkan.

(Baca Juga: Edy Rahmayadi Bicara Pengamanan di Laga Persib Kontra Persija Saat Terjadi Insiden di GBLA)

(Baca Juga: Ini Langkah yang Bakal Dilakukan PSSI Usai Menghentikan Liga 1)

Hanya, pria yang juga pembina PSMS Medan itu meminta kepada pihak lain untuk tak ikut serta dulu dalam tempo dua pekan ini.

Jika pada akhirnya menemui jalan buntu dan menganggap sepak bola sebagai biang masalah, Edy mengaku tak ragu untuk membubarkan olahraga paling diminati di tanah air itu.

"Bukan soal pusing dan pusing ini yang harus dikerjakan, bukan ada kepentingan di sana sini oh tidak, batas waktu ini tolong jangan diambil wewenang," tuturnya.

"Harus profesional sebatas penyelesaian, pencarian fakta sehingga dicari, bila perlu kami bubarkan lagi jika gara-gara ini rusak bangsa ini, mengapa tidak," ucapnya tegas.

"Loh kalau memang semua ini mengganggu bangsa ini wartawan pun harus dibubarkan, ya bola dong (yang dibubarkan) ampun dah," katanya saat ditanya wartawan subjek pembubaran.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P