Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lima Opsi Sanksi terhadap Persib dan Persija dari Genesport Insitute akibat Kematian Haringga Sirla

By BolaSport - Kamis, 27 September 2018 | 15:16 WIB
Sepak bola Indonesia kembali berduka atas meninggalnya Haringga Sirla yang ingin menyaksikan laga Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (23/9/2018). ( NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM )

Genesport Institute melalui kajian dalam ranah hukum olahraga, lex sportiva, memiliki lima opsi hukuman yang dapat diterapkan kepada Persib dan Persija.

Melalui kajian itu juga, PSSI dapat memberikan hukuman berat dengan tujuan memberi efek jera kepada kedua klub, khususnya Maung Bandung yang sebagian suporternya terbukti melakukan kekerasan tersebut.

(Baca juga: Komentari Mandeknya Kompetisi, Made Wirawan: Jangan Terlalu Lama, Imbasnya ke Pemain)

"Mengingat kejadian ini terus berulang, maka kami menyarankan hukuman yang diberikan pun harus mencerminkan titik terberat agar ada efek jera yang ultra maksimal,” kata Amal Ganesha, Direktur Eksekutif Ganesport Institute, melalui rilis yang diterima, Kamis (27/9/2018) pagi.

Dalam analisis lanjutan yang dilakukan oleh peneliti hukum Ganesport Institute, Rimba Supriatna, PSSI memiliki landasan kuat untuk menjatuhkan hukuman berat.

“Merujuk pada Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, PSSI berhak menjatuhkan sanksi apa pun yang diatur dalam Kode Disiplin untuk jenis tindakan kekerasan kepada orang atau obyek tertentu," kata Rimba Supriatna.

Lima opsi sanksi yang dapat diterapkan oleh PSSI terhadap kasus ini adalah:

  1. Setiap laga Persib melawan Persija dalam kompetisi apa pun di Indonesia dilaksanakan tanpa penonton selama lima (5) tahun, efektif sejak sanksi dikeluarkan.
  2. Setiap laga Persib versus Persija di kompetisi apa pun di Indonesia tidak dipertandingkan selama lima (5) tahun, dan diganti dengan skor imbang 0-0, efektif sejak sanksi dikeluarkan.
  3. Pengurangan 12 poin kepada klub yang suporternya terbukti melakukan pembunuhan kepada suporter lain.
  4. Mengeluarkan atau mencabut lisensi klub terkait dari kompetisi, dalam hal ini Liga 1.
  5. Mendegradasi klub terkait ke kasta yang lebih rendah, dalam hal ini dari Liga 1 ke Liga 2.

(Baca juga: Manajer Persija Sepakat Liga Dihentikan)

Menurut rilis yang diterima tersebut, poin pertama dan kedua merujuk kepada insiden kekerasan suporter yang terjadi di Eropa.

UEFA sebagai organisasi induk sepak bola di Benua Biru tersebut melarang klub-klub yang berasal dari Inggris bermain di level Eropa hingga lima tahun terkait insiden yang melibatkan suporter Liverpool di Stadion Heysel pada 1985 silam.