Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bos Persija Imbau The Jakmania untuk Tak Membenci Persib dan Bobotoh

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 29 September 2018 | 10:21 WIB
The Jakmania mendukung Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). (FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade meminta kepada The Jak Mania untuk tidak membenci Persib Bandung dan juga suporternya, bobotoh, atas meninggalnya Haringga Sirila.

Gede Widiade juga berharap PSSI bisa selesaikan dengan cepat kasus meninggalnya The Jak Mania asal Cengkareng, Jakarta Barat, tersebut. 

Pemuda berusia 23 tahun itu tewas dikeroyok oknum suporter Persib Bandung, bobotoh, di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).

(Baca juga: Piala Asia 2019 Bakal Memiliki Cita Rasa Seperti Piala Dunia 2018)

Polretasbes Bandung langsung bergerak cepat dengan mengamankan beberapa bobotoh yang diduga melakukan tindakan keji tersebut. 

Gede mengatakan untuk menyelesaikan masalah itu semuanya tergantung dari pihak kepolisian.

(Baca juga: Satu Lawan Indonesia pada Penyisihan Piala AFF 2018, Jalani Tur ke Asia Selatan dan Qatar)

Ada hukuman setimpal yang akan didapatkan pelaku kriminal itu sesuai dengan landasan dari pihak kepolisian. 

Pengusaha asal Surabaya itu juga salut dengan pihak kepolisian setempat yang sudah bergerak cepat tentang kasus tersebut. 

Namun, ia menyayangkan sikap PSSI yang juga belum menentukan hukuman untuk bobotoh dan juga Persib.

(Baca juga: Malaysia Gagal ke Perempat Final Piala Asia U-16 2018, Rekor Buruk Negara ASEAN di Turnamen Ini Bertambah)

“PSSI kenapa tidak bisa cepat, regulasi ada, komdis juga ada, sekarang ini tinggal PSSI dan komdis juga dipertaruhkan,” kata Gede.

Gede mengatakan hal ini saat menggelar silahturahmi dan koordinasi dengan awalan Intelkam Mabes Polri, Irjen Pol Drs. Suntana, M. Si di Spring Hill, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).


Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). ( MAULANA MAHARDIKA/KOMPAS.COM )

PSSI juga sudah memutuskan untuk memberhentikan sementara waktu kompetisi Liga 1 2018. 

Federasi sepak bola Indonesia itu bersama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB), sudah membuat tim investigasi untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Gede berharap ketika hukuman itu keluar bisa memuaskan semua orang terutama masyarakat Indonesia. 

(Baca juga: Pemuda 19 Tahun yang Bersinar Bersama Timnas U-23 Malaysia Bakal Dipinjam Klub Thailand)

Sebab, selama ini tidak ada hukuman setimpal yang diberikan kepada klub bila ada suporter meninggal.

“Nyawa manusia ini dibuat main-main tidak sama Komdis PSSI dan tim investigasi. Apa selama ini hukuman itu memuaskan? Kalau memuaskan pasti tidak akan terjadi lagi kejadian seperti ini,” kata Gede.

Mantan Manajer Timnas U-23 Indonesia itu memberikan saran kepada PSSI agar bisa membuat hukuman yang pas atas kasus meninggalnya Haringga. 

(Baca juga: Ezra Wailan Jadi Bagian RKC Waalwijk saat Bungkam Klub Kasta Teratas di Piala Belanda)

Kalau ada yang kejadian suporter meninggal lagi, menurut Gede bisa saja ke depan, tim tim tersebut tidak boleh disaksikan secara langsung oleh suporter dan harus bermain di luar kota.

“Klubnya pasti mati itu, suporter mati, jadi pasti takut. Tetapi kalau hukumannya hanya membayar Rp 1 miliar, tiga kali tidak boleh bermain tanpa penonton, klub besar pasti bisa,” kata Gede tegas.

 

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P