Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tugas melatih timnas Indonesia terbilang berat mengingat pria asal Balikpapan itu tak punya cukup pengalaman, namun langsung dihadapkan dengan ekspektasi besar publik sepak bola Indonesia.
Sebelumnya, Bima Sakti baru pernah menjabat sebagai asisten pelatih timnas Indonesia, di bawah arahan pelatih asal Spanyol yakni Luis Milla.
Meski tak bisa dibilang berhasil menjalankan tugasnya, Bima Sakti mengaku mendapat banyak pelajaran dari tugasnya sebagai pelatih timnas Indonesia.
"Ini pelajaran luar biasa sekali, saya berysukur bisa berada di tim ini, saya bangga dengan pemain semua. Kalau bisa dikatakan, saya masih SMP (Sekolah Menengah Pertam), tetapi langsung ujian universitas," tuturnya.
"Itu tak bisa dibayar oleh uang, mungkin kesalahan saya adalah soal pemilihan siapa yang main dan siapa yang tidak itu belum.. Ke depan semoga bisa lebih baik."
"Tadi saya bertemu sama coach Eriksson (Sven-Goran Eriksson -pelatih timnas Filipina), dia bilang 'good future' buat sepak bola Indonesia. Karena itu ke depan seluruh stakeholder jangan saling menyalahkan."
"Ayo kita sama sama membangun cari solusi terbaik untuk timnas kita, bukan saling menyalahkan tapi cari hal terbaik yang dapat membangun timnas kita ke depannya," ucapnya menyerukan.