Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga 1 Heboh - Mulai dari Pencemaran Nama Baik Dirut Persib hingga Keanehan Dua Laga Penting

By Aidina Fitra - Jumat, 7 Desember 2018 | 17:29 WIB
Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn Sugita. (BUDI KRESNADI/JUARA.net)

Liga 1 kembali dihebohkan soal siapa yang menjadi juara di musim 2018.

Beredar percakapan yang mangatasnamakan Direktur Persib Glenn Sugita di aplikasi WhatsApp.

Dikutip SuperBall.id dari Persib.co.id, Jumat (2/11/2018), pihak Persib menyebut percakapan itu sudah mencemarkan nama baik Glenn Sugita.

Melihat isi percakapan, aplikasi WhatsApp dengan nama Glenn Sugita bercerita tentang siapa yang menjadi juara Liga 1 2018.

Glenn menjawab peraih gelar juara Liga 1 2018 adalah Persija Jakarta.

Rilis Persib terkait hal itu menegaskan percakapan yang beredar adalah rekayasa digital dan sudah mencemarkan nama baik Glenn Sugita.

"Dapat kami tegaskan bahwa hal itu adalah bentuk rekayasa digital dan telah terjadi pencemaran nama baik Glenn Sugita," demikian dalam pengumuman resmi Persib melalui Persib.co.id.

"Persib sangat menyesalkan hal ini bisa terjadi dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab."

Rencananya pihak Persib akan menindaklanjuti kasus tersebut sesuai Undang-ndang No 11 tahun 2008 tentang ITE, pasal 27 ayat 3 dan pasal 28 ayat 2 soal pendistribusian informasi yang bermuatan penghinaan, pencemaran nama baik, serta informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau masyarakat tertentu.

Keanehan laga Bali United Vs Persija

Kehebohan lainnya juga sempat dibuat oleh Pelatih PSM Makassaar Robert Rene Albert.

Pelatih asal Belanda itu tampak seperti memberikan sindiran terkait hasil laga Bali United kontra Persija pada Minggu (2/12/2018) di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Laga dimenangkan Persija dengan skor 2-1 atas sang tuan rumah Bali United.

Menurut Rene Albert banyak kejadian yang patut dipertanyakan.


Suasana tribune utara Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar saat Bali United menjamu Persija untuk pekan ke-33 Liga 1 2018, 2 Desember 2018. ( MOCH HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM )

Wasit Djumadi Effendi yang menengahi laga itu harus menghentikan pertandingan sebanyak lima kali karena ulah oknum pendukung Bali United yang menyalakan petasan dan kembang api.

Keanehan selanjutnya, wasit tidak memberikan perpanjangan waktu setelah pertandingan selesai pada menit ke-114.

"Saya mendengar sempat dihentikan dan tidak ada injury time yang diberikan wasit," kata Robert Rene, dikutip SuperBall.id dar bola.kompas.com.

Kemenangan Persija memberikan perlawanan pada PSM Makassar yang melaju di jalur juara Liga 1.

Keanehan laga Bhayangkara FC Vs PSM Makassar.

Di Stadion PTIK, Senin (3/12/2018), PSM dan Bhayangkara FC bermain imbang tanpa gol.

Wasit yang menengahi laga tak memberikan perpanjangan waktu yang cukup untuk kedua tim.

Padahal laga cukup sering dihentikan lantaran beberapa kejadian seperti aduh pukul bek PSM Hasim Kipuw dengan penyerang Bhayangkara FC Elio Bruno.

Hasil imbang ini tampak merugikan PSM Makassar dalam mengoleksi poin untuk juara. 


Laga Bhayangkara FC Vs PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-33 di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (3/12/2018).(FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

PSM tertinggal satu poin dari Persija yang kini memuncaki klasemen. 

Kini, kedua tim sama-sama memiliki satu pertandingan yang krusial untuk menentukan gelar juara Liga 1

Kemenangan sangat berarti bagi PSM dan Persija

Namun PSM harus berharap Persija tumbang di laga terakhir atau minimal meraih hasil imbang untuk meraih gelar juara tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P