Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, santai menanggapi tudingan terlibat praktik pengaturan skor yang diarahkan kepada dirinya.
Sebelumnya, Yoyok Sukawi dituding terlibat dalam praktik kotor itu oleh Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS).
Akmal Marhali mempertanyakan performa dua tim yang dikomandoi oleh orang dalam di tubuh PSSI.
Secara spesifik, Akmal menyebut PSIS lantaran secara tiba-tiba mampu merangsek naik ke papan atas setelah tertatih hingga paruh musim.
(Baca Juga: Sayembara, Hadiah Mobil Mewah untuk Siapapun yang Bisa Buktikan Bos Madura United Terlibat Pengaturan Skor)
(Baca Juga: Cara Mudah Naik Kasta, Menguak Praktik Pengaturan Skor oleh Oknum PSSI)
(Baca Juga: Pengaturan Skor di Liga 3 Terungkap, Bayar demi Naik Kasta ke Liga 2)
Lebih lanjut, Akmal terang-terangan menyebut keberhasilan PSIS lolos dari jerat degradasi lantaran intrik dan lobi-lobi yang dilakukan Yoyok Sukawi.
Seperti diketahui, Yoyok merupakan salah satu anggota EXCO PSSI.
Menanggapi tudingan Akmal dalam sebuah acara gelar wicara yang dilaksanakan di Surabaya, Senin (17/12/2018), Yoyok tak ambil pusing.
Malah, Yoyok balik menantang penudingnya tersebut untuk membuktikan dan mempertanggungjawabkan omongannya.
"Kalau saya sih orangnya santai menanggapi tuduhan-tuhan seperti itu."
"Karena memang tidak ada dasarnya. Sekarang dibuktikan saja apakah prestasi PSIS selama ini karena ada hal negatif bahkan match fixing," kata Yoyok Sukawi, kutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari Tribun Jateng.
(Baca Juga: PSIS Ingin Maksimalkan Kuota Pemain Asing untuk Musim 2019)
(Baca Juga: PSIS Semarang Pertahankan 75 Persen Pemain dari Skuat Lama)
Yoyok percaya diri kala "menyerang balik" Akmal.
Sebagai landasan, Yoyok mempergunakan hasil seluruh pertandingan Mahesa Jenar di Liga 1 2018.
"Jadi kalau mau, bisa dilihat seluruh pertandingan kami di musim ini seperti apa," ujarnya.
"Kalau bicara statistik, kami hanya mendapatkan dua penalti selama bermain di kandang. Lalu kami banyak mendapat hukuman penalti sehingga tak jadi menang," ucapnya, mengakhiri.