Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro merasa enggan menerima wacana yang coba diangkat oleh timnya.
Wacana itu menyoal penunjukan Seto sebagai pelatih sekaligus manajer tim PSS Sleman.
Hal itu merupakan suatu yang lazim diterapkan oleh klub-klub yang berada di Eropa.
Namun untuk klub-klub di Indonesia, fenomena tersebut masih jarang sekali diterapkan.
(Baca juga: Cristian Gonzales Siap Lewati Catatan Milik Ismed Sofyan)
PSS Sleman mewacanakan hal itu dengan tujuan agar hal-ihwal mengenai tim berjuluk Elang Jawa ini dapat berada di tangan Seto sepenuhnya.
Termasuk tali kendali tim, dengan wacana ini diharapkan Seto Nurdiantoro dapat leluasa membawa "kuda tunggangannya" itu sesuai kehendaknya.
Akan tetapi, Seto merasa belum layak dan masih belum mampu untuk mengemban tugas berat.
Pria yang tengah mengejar lisensi AFC Pro merasa tidak percaya diri menjalankan tanggung jawab tersebut.
(Baca juga: Dikabarkan 'Pulang Kampung' ke Semarang, Awan Setho Terganjal di Ibu Kota Indonesia)
"Saya masih perlu banyak belajar soal manajemen tim. Di sektor kepelatihan pun saya merasa perlu banyak belajar lagi," ujar Seto, kutip BolaSport.com dari laman resmi Liga Indonesia.
Belakangan, nama pelatih muda ini memang tengah naik daun.
Pria berusia 44 tahun tersebut mampu membawa PSS promosi ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Indonesia.
(Baca juga: Rencana PSSI Mengirimnya ke Inggris Buram, Pemain Muda Potensial Ini Merasa Digantung)