Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kenapa Timnas U-23 Indonesia Gagal? Inilah Perbandingan Menarik dengan Vietnam, dari U-16 hingga Senior

By Taufik Batubara - Rabu, 27 Maret 2019 | 17:15 WIB
Media Vietnam menampilkan foto striker Timnas U-23 Indonesia Egy Maulana Vikri (kiri) tampak keteteran mengejar kapten Timnas U-23 Vietnam Nguyen Quang Hai dalam duel Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (24/3/2019) malam WIB. (DANTRI.COM.VN)

Pada final Piala Asia U-23 2018 tanggal 27 Januari 2018, Timnas U-23 Vietnam bermain berapi-api kontra Uzbekistan.

Setelah Nguyen Quang Hai menyamakan skor menjadi 1-1, spirit Timnas U-23 Vietnam untuk menang dan menjadi juara makin membara.

Skor 1-1 itu bertahan hingga akhir babak kedua, sehingga harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Bahkan, skor 1-1 itu juga nyaris bertahan hingga akhir perpanjangan waktu sebelum Andrey Sidorov mencetak gol di ujung pertandingan menit ke-120 untuk kemenangan Uzbekistan 2-1.

Tak perlu heran kenapa Timnas U-23 Vietnam sangat dominan di ASEAN.

Ini merupakan salah satu buah perencanaan jangka panjang pembangunan sepak bola Vietnam.

Perencanaan itu adalah kolaborasi antara klub raksasa Inggris Arsenal, sekolah sepak bola Prancis JMG Academy, dan konglomerat Vietnam Hoang Anh Gian Lai (HAGL).

Sang konglomerat adalah pemilik klub Vietnam HAGL FC.

Akademi itu diluncurkan untuk mendukung Federasi Sepak Bola Vietnam tahun 2007, persis setelah sepak bola negeri itu dihantam gelombang match fixing.

Ketika Timnas U-23 Vietnam menggulung Timnas U-23 Malaysia 3-0 tahun 2017, sembilan dari skuat Vietnam saat itu merupakan hasil binaan kolaborasi akademi tersebut.

“Akademi ini telah memberi kami (para pemain) pola pikir benar, kekuatan fisik, dan determinasi untuk menjadi pasukan nyata di wilayah ini (Asia Tenggara)," ujar Nguyen Cong Phuong medio 2018, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Esquiresg.com.