Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Mereka (suporter) bicara soal kualitas."
"Saya bermain lawan Persiwa Wamena di Cilacap, saya baru melakukan pemanasan ada orang sudah teriak-teriak Lopi out, bagaimana ini?"
"Semua pemain harus dikasih kesempatan, tidak bisa baru match pertama sudah bilang Lopi out,” beber Srdjan Lopicic.
Srdjan Lopicic menilai, adaptasi dibutuhkan setiap pemain dengan tim barunya.
Srdjan Lopicic coba bersabar dengan kondisi itu, namun saat semangatnya tak didukung dan dijatuhkan, itu pula yang membuat pelatih dan manajemen tergerak untuk membuangnya.
“Kalau pelatih sudah pilih pemain, suporter harusnya kasih dukungan, bukan untuk saya, bukan untuk pelatih, tapi untuk tim, untuk Persib.
"Tidak bisa menilai pemain jelek, harus kasih dulu kesempatan."
"Tetapi di sini, sebelum saya datang, sudah ramai di media sosial tolak Lopi, tolak Lopi, kenapa?” tanya Srdjan Lopicic penuh heran.
Meski pasif bermedia sosial, namun Srdjan Lopicic tahu banyak akun Instagram yang tenar dengan ribuan follower menghasut untuk mengeluarkannya.
Srdjan Lopicic sempat berbicara dengan beberapa orang yang meneriakinya mundur dari tim, namun fans tersebut bergeming.
“Ini bukan untuk semua bobotoh, tetapi untuk satu kelompok bobotoh saja."
"Ada beberapa akun Instagram yang follower-nya 1,5 juta langsung posting tolak Lopicic, saya jelek,” ungkap Srdjan Lopicic.
“Banyak orang yang tidak tahu alasannya, tetapi ikut-ikutan."
"Saya pernah tanya satu orang, alasannya kenapa (menolak saya), tetapi dia tidak tahu, karena semua orang bicara Lopi out,” ungkap Srdjan Lopicic.